Tragis! 9 Superstar Sepak Bola Ini Karirnya Hancur Setelah Kena Cedera

Musim panas 2019, dunia sepak bola dihebohkan dengan transfer Hazard ke Madrid. El Real sampai memecahkan rekor transfer mereka sebesar 115 juta euro. Semua berharap Hazard bisa menggantikan kekosongan Cristiano Ronaldo. Hazard bahkan memakai nomor 7 miliknya.

Tapi harapan tak sesuai kenyataan. Hazard yang begitu ditakuti bek lawan saat di Chelsea malah hanya jadi penghias bangku cadangan Bernabeu. Cedera berkepanjangan membuatnya tersingkirkan. Sampai akhirnya di tahun 2023, Hazard memutuskan untuk pensiun di usianya yang masih 32 tahun.

Kisah Hazard adalah contoh kecil bagaimana cedera bisa merusak karir bintang sepak bola. Hazard bukan kasus pertama. Banyak yang sudah pernah merasakan nasib seperti Hazard. Berikut daftar 9 pemain yang karirnya hancur setelah cedera.

Paul Pogba

Saat masih di Juventus di antara tahun 2012 sampai 2016, Pogba adalah pemain muda yang sangat menarik untuk ditonton. Kemudian ia pindah ke Manchester United dengan mahar 105 juta euro dan jadi pemain termahal di dunia.

Di klub masa kecilnya inilah, Pogba mulai mengalami serangkaian cedera. Di Old Trafford Pogba sempat 8 kali menderita cedera. Setelah kontraknya habis di tahun 2022, Pogba pun kembali ke Juve dengan status bebas transfer.

Tapi hanya beberapa minggu kemudian Pogba cedera dan harus absen di 7 pertandingan. Pogba akhirnya hanya mencatatkan 10 pertandingan di musim 2022/23. Ia bahkan absen di Piala Dunia 2022.

Pada 14 Mei 2023, Pogba akhirnya merumput untuk pertama kalinya. Tapi hanya 23 menit bermain, Pogba kembali cedera. Kemudian dikonfirmasi kalau Pogba akan absen sepanjang musim 2023/24. Usianya kini sudah 30 tahun. Jika ia tidak bisa bebas dari cedera segera, mungkin akhir karirnya bakal sama seperti Hazard.

Mario Gotze

Jika Pogba tidak bisa ikut Piala Dunia karena cedera, Mario Gotze adalah pahlawan Piala Dunia bagi Jerman di tahun 2014. Golnya ke gawang Argentina di final membawa Jerman juara Piala Dunia untuk yang pertama kalinya.

Gelandang yang saat itu bermain untuk Bayern Munchen pun melambungkan namanya. Tapi masalah kebugaran dan seringnya absen membuat hype yang ia ciptakan cepat hilang sendiri.

Di tahun 2016, Gotze pulang ke Borussia Dortmund. Tapi dari tahun 2016 sampai 2020 di Dortmund, Gotze sudah 20 kali mengalami cedera berbeda. Di tahun 2017, ia didiagnosis menderita penyakit Miopati, sebuah penyakit langka yang menyerang metabolisme dan mematikan fungsi otot.

Terlepas dari diagnosis yang terlambat itu, Gotze bisa melawan penyakitnya dan kembali bermain. Di tahun 2022 ia pindah ke Eintracht Frankfurt. Meskipun begitu, karirnya jelas tidak akan sama lagi setelahnya.

Jack Wilshere

Bakat muda lain yang tersia-siakan karena cedera adalah Jack Wilshere. Ia mampu menembus tim utama Arsenal saat usianya masih 16 tahun di tahun 2008. Memecahkan rekor yang sebelumnya di pegang oleh Fabregas.

Sayangnya di tahun 2011, Wilshere menderita patah tulang pergelangan kakinya saat di pertandingan persahabatan. Sejak saat itu Wilshere tidak pernah sama lagi. Ia masih bisa bermain selama satu dekade setelahnya. Tapi pemain yang pernah disebut Fabio Capello sebagai masa depan timnas Inggris itu tidak pernah maksimal.

Ia berpindah antar klub medioker satu ke klub medioker lainnya. Dari Bournemouth, kemudian ke West Ham, lalu sempat menganggur selama enam bulan. Sebelum akhirnya memutuskan pensiun saat usianya masih 30 tahun.

Alexandre Pato

Sama seperti Wilshere, bakat Alexandre Pato juga tersia siakan karena cedera. Orang yang sudah pernah melihat Pato bermain, mungkin tidak akan bisa lupa seberapa hebatnya pemain asal Brasil itu. Apalagi penampilannya saat menghadapi Barcelona di Champions League tahun 2011.

Kemudian tak lama setelahnya, Pato mengalami cedera parah. Usianya saat itu masih 23 tahun. Menderita cedera cukup parah membuatnya panik dan hilang fokus. Dan kekhawatiran Pato pun jadi nyata. Di tahun 2012/13 ia dibuang Milan dan karirnya menukik tajam setelah itu.

Dari pulang ke Brasil, kemudian dipinjamkan ke Chelsea. Lalu pindah ke Villareal sebelum pindah lagi ke Liga China di tahun 2017. Ia sempat pindah ke MLS di tahun 2021. Sampai tahun 2023, ia pulang lagi ke Brasil bersama São Paulo.

Adriano

Adriano adalah pemain Brasil yang digadang-gadang jadi penerus Ronaldo R9. Itu peran yang cukup berat bagi pesepak bola biasa. Tapi tidak dengan Adriano. Ia lebih dari cukup untuk bisa menggantikan tahta R9 di jajaran elit pesepakbola negeri samba.

Bahkan Zlatan Ibrahimovic mengakui kehebatan pemain yang punya julukan the emperor itu. Ibra pernah berkata: “Adriano adalah hewan buas. Ia bisa menciptakan gol dari semua sudut.”

Sayangnya setelah karir yang hebat bersama Inter Milan, Adriano seakan menuju jalur yang salah. Alasan utamanya adalah cedera. Tapi tidak hanya itu, kesedihan atas kematian Ayahnya juga berdampak besar pada karirnya.

Dikutip dari players tribune, Adriano pernah berkata: “Apa yang terjadi pada Adriano? Sederhana. Saya punya lubang di pergelangan kaki saya, dan satu di hati saya”

Michael Owen

Masih di sekitar era yang sama dengan Adriano, ada Michael Owen. Banyak orang mungkin mengira kalau karir Owen hancur setelah gabung Madrid. Well, itu tidak salah. Tapi ada faktor lain yang lebih menentukan hancurnya karir Owen. Dan itu adalah cedera.

Cedera parah Owen bermuara ketika ia mengalami cedera hamstring di tahun 1999 saat masih berseragam Liverpool. Usianya masih 19 tahun saat itu. Jadi Owen tidak terlalu memikirkannya. Owen bahkan masih menjuarai Ballon d’Or di tahun 2001.

Tapi cederanya tidak pernah benar-benar pulih. Dan pindah ke Real Madrid di tahun 2004 adalah keputusan yang salah. Persaingan ketat para bintang Madrid dan kehidupan di Spanyol malah membuat Owen tak nyaman.

Ia hanya bertahan semusim di galacticos. Owen masih bisa bermain untuk 8 musim setelahnya, tapi performanya tidak pernah sama lagi seperti saat ia di Liverpool dulu.

Owen Hargreaves

Masih sama-sama Owen, tapi kali ini Owen Hargreaves. Sebagai pemain asal Inggris, ia punya karir unik. Yaitu mengawali karir junior dan senior di Bayern Munchen. Tapi baru ketika ia pindah ke Premier League lah namanya mulai terdengar.

Hargreaves adalah gelandang bertahan yang komplit. Ia punya kekuatan, kecepatan, dan jenius dalam membaca permainan. Fergie bahkan mempercayakannya bermain di final Champions League 2008 selama 120 menit penuh.

Tapi setelah ia menderita cedera lutut di tahun 2008, disitulah karirnya berakhir. Hargreaves hanya bermain 9 pertandingan saja setelah itu. Kemudian ia pensiun di tahun 2012, saat usianya masih 31 tahun

Ronaldo

Mungkin sudah tidak usah dijelaskan lagi bagaimana hebatnya talenta Brasil satu ini. Sepasang Ballon d’Or, Sepatu Emas, dan trofi Piala Dunia sudah jadi bukti karirnya yang luar biasa itu.

Tapi seperti sudah semacam ketentuan, segala sesuatu yang sempurna tak akan bertahan lama. Begitu pula lah karir Ronaldo. Ia menderita cedera lutut pertama kali saat usianya masih 23 tahun. Cedera itu memaksanya absen dua tahun dari tahun 1999 sampai 2001.

Hebatnya, Ronaldo masih bisa pulih dan menjuarai Piala Dunia 2002. Tapi cederanya tak pernah benar-benar pulih. Baru di tahun 2006, saat ia pindah ke Milan cedera lutut itu kembali. Ia harus beristirahat selama setahun lebih. Para pecinta sepakbola hanya bisa membayangkan sejauh apa karir Ronaldo kalau ia tidak pernah cedera.

Marco Van Basten

Kisah Ronaldo memang malang. Tapi mungkin masih kalah sial dari Marco Van Basten. Pemain asal Belanda itu adalah legenda sepak bola. Ia membawa AC Milan back to back juara Champions League di tahun 1989 dan 1990. Serta tiga gelar scudetto dan tiga Ballon d’Or.

Namun di tahun 1995, Van Basten mengumumkan pensiun padahal usianya masih 31 tahun. Tappi sudah dua tahun, atau sejak umur 29 tahun ia tidak memainkan sepak bola profesional karena cedera pergelangan kaki yang terus berulang.

Pelatih legendaris, Fabio Capello bahkan sampai menangis saat mengenang momen menyedihkan itu. Ia berkata: “Pensiun dini nya adalah kemalangan besar baginya, dan kekalahan untuk sepakbola”

Sumber referensi: Goal, Goal2, FootballItalia, 90min, Tribe, BTL, PlayersTribune, Mail, Mirror

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *