
Setelah melalui drama panjang, Persib Bandung kembali bermarkas di Gelora Bandung Lautan Api musim ini. Sebelumnya, GBLA akan digunakan oleh kontestan Piala Dunia U-20 untuk melakukan sesi latihan. Jadi, Persib sempet ngungsi dulu ke stadion lain. Tapi karena Piala Dunia-nya nggak jadi ya akhirnya stadion dikembalikan ke Persib.
Namun, jauh sebelum itu ternyata Gelora Bandung Lautan Api pernah tak berpenghuni selama kurang lebih empat tahun karena Maung Bandung dijatuhi hukuman larangan bermain di kandang. Imbas dari tewasnya salah satu suporter Persija pada tahun 2018 silam.
Gelora Bandung Lautan Api pun akhirnya terbengkalai. Foto-foto yang memperlihatkan rumput-rumput liar yang sudah mengelilingi stadion pun mulai viral di media sosial. Tapi untungnya kini GBLA bisa dipakai lagi. Fans patut bersyukur GBLA tak bernasib seperti beberapa stadion bersejarah berikut ini yang akhirnya entah ke mana karena tak beroperasi lagi.
Highbury
Stadion pertama yang sudah tak pernah terdengar lagi namanya adalah Arsenal Stadium atau yang lebih dikenal sebagai Highbury. Kepindahan Arsenal menuju Emirates Stadium pada tahun 2006 merupakan kesuksesan luar biasa dalam hal pendapatan klub. Namun, jika dilihat dari segi prestasi tentu stadion baru mereka itu tak seberapa bila dibandingkan dengan Highbury.
Telah menjadi markas Arsenal sejak tahun 1900-an, hampir semua gelar The Gunners didapat kala masih bermain di sini. Bahkan sejak meninggalkan stadion ini, Arsenal belum pernah memenangkan gelar Liga Inggris lagi. Stadion yang menjadi saksi keganasan Meriam London ini sempat berkapasitas 60 ribu penonton pada tahun 1990-an.
Namun setelah mengalami beberapa kali renovasi, akhirnya mantan kandang Arsenal ini hanya berkapasitas 34 ribu penonton saat dirobohkan pada tahun 2013. Kabarnya, setelah rata dengan tanah lokasi Highbury telah dibangun kompleks apartemen mewah. Bekas lapangan pun kini sudah menjadi taman yang asri.
White Hart Lane
Berikutnya ada White Hart Lane. Ada yang masih ingat dengan stadion ini? Ya, The Lane merupakan mantan rumah dari klub paling tabah se Britania Raya, Tottenham Hotspur. Stadion ini sudah berdiri sejak tahun 1899. White Hart Lane sendiri telah menjadi tempat Spurs bermukim selama 118 tahun, sebelum akhirnya dihancurkan pada tahun 2017 kemarin.
Kemenangan 2-1 atas Manchester United pada Mei 2017 jadi kado perpisahan yang manis untuk White Hart Lane. Setelah itu, tak perlu waktu lama bagi pekerja untuk membongkar stadion. Kurang dari 24 jam setelah pertandingan, stadion langsung dikosongkan dan lapangan langsung dikeruk.
Beda halnya dengan Highbury yang dihancurkan karena akan dibuat perumahan, The Lane diratakan dengan tanah karena pihak Spurs ingin membangun kembali stadion yang lebih besar dan lebih modern di lokasi yang sama. Sebelumnya, White Hart Lane hanya berkapasitas 34 ribu penonton. Tapi, kini telah berdiri stadion yang lebih megah dengan kapasitas 62 ribu penonton.
Maine Road
Jauh sebelum Manchester City mendapat suntikan dana dari miliarder asal Abu Dhabi dan jauh sebelum Etihad Stadium ada, City memainkan pertandingan kandang mereka di Maine Road. Aktif digunakan sejak 1923 hingga 2003, Maine Road telah menyelenggarakan beberapa pertandingan penting dan mengalami banyak renovasi sehingga bentuknya aneh dan tak beraturan.
Meski telah dirobohkan pada tahun 2003, stadion yang pernah menghelat konser Oasis ini masih memegang rekor penonton terbanyak klub Liga Inggris dengan 85 ribu penonton. Rekor tersebut tercipta kala Manchester City menghadapi Stoke City di ajang Piala FA tahun 1934. Di stadion ini pula City mencatatkan sejarah dengan menjuarai Liga Inggris musim 1967/68.
Menariknya, setelah dirobohkan barang-barang yang sebelumnya digunakan di Maine Road justru dilelang. Beberapa fans pun antusias menghadiri acara lelang tersebut. Kabarnya, The Sky Blue berhasil mendapat ratusan ribu pounds dari sana. Keuntungannya mereka sumbangkan kepada lembaga amal setempat.
Upton Park
Jika membicarakan stadion ikonik kita tak bisa mengesampingkan mantan markas West Ham United, Upton Park. Selama bertahun-tahun lamanya, Upton Park telah menjadi stadion yang mencekam bagi para lawan yang berkunjung. Apalagi ketika fans The Hammers sedang dalam mood terbaiknya, nyanyian fans yang menggema akan membuat pemain lawan merinding disko.
Beroperasi sejak 1906, Upton Park memiliki nama lain Boleyn Ground. Di stadion inilah The Hammers menikmati pasang surut performa dan naik turun kasta setidaknya hingga tahun 2016. Upton Park sendiri berkapasitas 35 ribu penonton.
West Ham tercatat pernah berbagi kandang dengan Charlton pada tahun 1990-an. Hal itu disebabkan karena Charlton tengah dilanda kekacauan finansial. Dilansir Daily Star, stadion kesayangan fans West Ham tersebut sudah dirobohkan dan menjadi pemukiman warga dan West Ham pun pindah ke London Stadium yang berkapasitas 60 ribu penonton.
Strahov Stadium
Di luar Inggris ada Strahov Stadium. Mungkin beberapa dari kalian asing dengan nama stadion ini. Meski begitu, stadion yang terletak di Praha, Republik Ceko ini masih tercatat sebagai stadion terbesar yang pernah dibangun. Saking besarnya Strahov tercatat bisa menampung 220 ribu penonton.
Namun, setelah tak beroperasi pada tahun 2019, kondisinya sempat terbengkalai. Pemerintah setempat bingung mau digunakan menjadi apa. Karena kalau mau dihidupkan kembali, kapasitasnya harus banyak dikurangi. Akhirnya pemerintah Praha menjadikan Strahov sebagai tempat langganan menggelar konser musik.
Meski lebih sering digunakan sebagai arena hiburan, klub lokal Sparta Praha masih tercatat sebagai pemilik hak guna. Mereka membangun beberapa lapangan kecil di stadion tersebut. Jadi, jika tak digunakan untuk konser, Strahov digunakan Sparta Praha sebagai tempat latihan.
Vicente Calderon
Beralih ke Spanyol, ada stadion yang tak kalah bersejarah yakni Estadio Vicente Calderon. Mantan kandang Atletico Madrid ini awalnya dikenal sebagai Estadio Manzanares sebelum diganti namanya untuk menghormati presiden lama klub pada tahun 1972. Setelah kurang lebih 51 tahun menjadi markas Atletico, Vicente Calderon akhirnya ditinggalkan pada tahun 2017 lalu.
Berkapasitas 54 ribu penonton, Vicente Calderon telah menjadi saksi beberapa pertandingan penting seperti 14 final Copa del Rey serta tiga pertandingan Piala Dunia tahun 1982. Selain digunakan sebagai venue acara keolahragaan. Vicente Calderon juga pernah menggelar konser mendiang Michael Jackson pada tahun 1992.
Sama halnya dengan beberapa stadion yang berada di daftar ini. Stadion yang sudah memainkan 1.227 pertandingan Atletico Madrid itu kini tinggal nama. Pada tahun 2019, stadion ini mulai dibongkar dan kini telah berdiri pusat perbelanjaan dan lahan terbuka hijau di atas tanah tersebut.
Camp Nou
Yang terakhir tentu markas Barcelona, Camp Nou. Sebetulnya stadion ini tidak sepenuhnya hilang. Sama halnya dengan White Hart Lane, Camp Nou dibongkar karena akan dibangun stadion yang lebih canggih dan modern. Proses renovasi sudah berjalan dan diperkirakan akan rampung dalam kurun waktu satu tahun kedepan.
Meski ini terbilang sebuah kemajuan yang luar biasa, banyak fans yang merasa sedih karena stadion yang sudah menemani suka-duka mendukung Barcelona kini telah tiada. Karena selain direnovasi, kabarnya Camp Nou juga akan berganti nama menyesuaikan sponsor baru El Barca, Spotify.
Camp Nou yang baru nantinya akan berhiaskan panel atap yang menutupi hampir semua tribun. Tidak seperti Camp Nou lama yang hanya menutupi sebagian stadion saja. Selama masa renovasi, Barcelona akan memainkan seluruh laga musim depan di di Estadio Olímpic Lluís Companys.
Sumber: Daily Star, Planet Football, TFC Stadium, SNL24