
Berbagai prestasi telah banyak diraih oleh Pep Guardiola selama menjadi pelatih. Tapi seiring dengan prestasi yang diraihnya itu, orang sering lupa bahwa ada banyak bantuan dari rekan yang bertugas sebagai asistennya. Nah, berikut Starting Eleven merangkum beberapa asisten yang menemani Pep selama ini. Dan bagaimana pula, nasib para asisten ini setelah banyak menimba ilmu dari Pep?
🚨💣 C’est le 4ème adjoint qui quitte Pep Guardiola pour entrainé depuis son arrivée à @ManCity en 2016.
Mikel Arteta, Domenec Torrent, Juanma Lillo & désormais Enzo Maresca. pic.twitter.com/ecvjsfZwOL
— Blue Moon (@FRBlueMoon) June 16, 2023
Tito Vilanova
Yang menjadi asisten pelatih pertama Pep dalam debutnya menjadi pelatih pada 2008 di Barcelona adalah Tito Vilanova. Tito adalah asisten sekaligus teman dekatnya sejak melatih Barca B.
Kolaborasi pasangan Pep dan Tito selama 2008 hingga 2012 di Barca, sudah banyak meraih trofi. Namun terdapat perselisihan antara keduanya setelah Pep pergi dari Barca. Pep menilai Tito tak setia mengikutinya ke Bayern. Tito malah menerima pinangan menjadi pelatih Barca selanjutnya.
Tito Vilanova was the second coach of the first team in the Guardiola era (2008-2012).
On April 27, 2012, Sandro Rosell officially announced that Vilanova would be the next Barça coach, replacing Pep Guardiola from the 2012-13 season. pic.twitter.com/t2VQh935TK
— 🇪🇦🏆 (@FCBCreu) June 17, 2023
Dengan menimba ilmu selama di dekat Pep, Tito akhirnya mampu meraih rekor 100 poin bersama Blaugrana di musim 2012/13. Tito berhasil meraih kembali gelar La Liga dengan permainan yang masih mengadopsi tiki-taka ala sahabatnya itu.
Namun musibah besar seketika menimpa dirinya. Ia yang sempat intens dirawat karena penyakit kanker tenggorokan, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan April 2014.
Domenec Torrent
Ketika menginjakan kaki di Bayern Munchen, Pep tak lupa membawa orang kepercayaannya sebagai asisten, yakni Domenec Torrent. Torrent ini juga sama seperti Tito, ikut Pep sejak di Barca B.
Posisinya dulu sebagai asisten kedua Pep setelah Tito. Torrent ini salah satu orang yang setia mendampingi Pep kala meraih banyak gelar, baik selama di Barca, Munchen, maupun City.
Torrent ini khusus dipekerjakan untuk melakukan transisi sistem permainan atau gaya main sebuah klub kala ditangani Pep. Hal itulah yang sama diterapkan ketika Pep datang ke Munchen maupun City.
Namun kesetiaan Torrent diuji kala ia pergi dari samping Pep pada 2018. Ia disuruh pindah tugas oleh City Football Group menangani klub sister city mereka, New York City. Pasca ia hengkang dari samping Pep, tiba-tiba karirnya redup. Terbukti, bahwa ia mungkin hanya cocok sebagai asisten, bukan pelatih. Pasca tak bertahan lama di New York City, ia sempat dipecat kala menangani Flamengo dan Galatasaray.
Manchester City’s assistant manager Domenec Torrent has left the club after 11 years working with Pep Guardiola.
👉 https://t.co/nyWY6BsrbF pic.twitter.com/revUGFqaeW
— BBC Sport (@BBCSport) June 11, 2018
Mikel Arteta
Selain Torrent, orang pertama yang ditunjuk asisten ketika Pep menginjakkan kakinya di Etihad adalah Mikel Arteta. Mantan gelandang Everton dan Arsenal itu ditunjuk karena pemahamannya tentang sepakbola inggris yang matang. Maklum, Arteta ini sudah lama bermain di Liga Inggris.
Selain tentu sesama Spanyol, Arteta secara pemahaman taktik juga punya kemiripan dengan Pep. Artinya, mereka satu visi. Tugas Arteta di City adalah mengaplikasikan detail taktik dari Torrent langsung kepada pemain pada saat sesi latihan.
Pembelajaran itulah yang ia terapkan ketika hijrah ke Arsenal. Karir Arteta kini meroket bersama Arsenal dengan permainan yang menyerupai Pep. Ia terbukti sebagai salah satu mantan asisten Pep yang mampu berproses menjadi pelatih hebat.
🗣️| Mikel Arteta on studying under Pep Guardiola while at Manchester City. #ARSMCI pic.twitter.com/LJnDOyEaWV
— Arsenal Buzz (@ArsenalBuzzCom) February 14, 2023
Brian Kidd
Asisten berikutnya yang berada di samping Pep adalah Brian Kidd. Kidd adalah sosok senior yang sudah malang melintang menjadi asisten pelatih di Liga Inggris. FYI aja, ia pernah juga lho menjadi asisten Sir Alex Ferguson dari tahun 1988 hingga 1998.
Sama-sama beraliran sepakbola menyerang, ia sempat dipertahankan Pep hingga 2021 meski Pep membawa banyak asisten macam Torrent maupun Arteta. Kidd dianggap Pep sebagai sosok senior yang tau luar dalam, serta sifat para pemain di Liga Inggris.
Asal tahu saja, Kidd ini sudah berada di City sejak 2009. Ia bahkan sempat menjadi asisten di empat pelatih berbeda yakni Mark Hughes, Roberto Mancini, Manuel Pellegrini, hingga Pep Guardiola. Tapi di tahun 2021, ia memutuskan untuk pensiun dari dunia sepakbola.
Brian Kidd is set to leave Manchester City after 12 years as a coach. He worked for Guardiola, Pellegrini and Mancini in his time at the club. (Source: Mail) pic.twitter.com/672brBBGzt
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) July 2, 2021
Juanma Lillo
Nama berikutnya yang pernah ada di samping Pep adalah Juanma Lillo. Lillo adalah sosok senior ahli taktik yang sudah berpengalaman melatih beberapa klub. Pep sangat mengidolakan sosok Lillo. Saking mengidolakannya, Pep di akhir karirnya sebagai pemain sempat memilih untuk menjadi anak asuh Lillo ketika membela klub Meksiko, Dorados Sinaloa.
Kedekatan Lillo dan Pep akhirnya berlanjut ketika Lillo dipercaya menjadi asisten Manchester City menggantikan Arteta. Lillo selama dua musimnya di Etihad sangat banyak membantu Pep dari segi taktik sepeninggal Torrent.
🤝 Juanma Lillo x Pep Guardiola:
🇲🇽 Guardiola coached by Lillo at Dorados in 2006
👥 Discussed football together in depth after training
📈 Six-month experience that inspired Pep to manage
🙌 Lillo labelled as a ‘genius’ and a ‘maestro’ by Guardiola🔜 Reunited in Manchester? pic.twitter.com/uLrKdQ7MwE
— City Xtra (@City_Xtra) June 5, 2020
Setelah ia berhasil bekerja sama bersama Pep, pada tahun 2022 ia memutuskan untuk pisah. Ia menerima pinangan melatih klub Qatar, Al Sadd. Bahkan, hingga kini ia masih bertahan di sana.
Sejak kepindahannya ke Al Sadd, ia juga tetap berkontak dengan Pep. Bahkan ia sering dimintai saran, termasuk di semifinal Liga Champions musim ini ketika melawan Real Madrid. Di final pun ia kedapatan datang ke Istanbul untuk bereuni dan bertukar pikir dengan Pep di pinggir lapangan.
Pep Guardiola urging Juanma Lillo to come inside Man City’s dressing room instead of going to the stands #Pep pic.twitter.com/nzBd3RjaLV
— The Pep (@GuardiolaTweets) June 20, 2023
Rodolfo Borrell
Yang masih ada sampai sekarang bersama Pep di pinggir lapangan adalah Rodolfo Borrell. Borrell ini sudah sejak lama bersama Pep, yakni sejak di Barca B. Ialah yang dulu melatih Messi, Iniesta, maupun Fabregas, ketika awal menimba ilmu di La Masia.
Sebelum ke City, ia sempat melancong ke Inggris dengan membantu rekan sesama Spanyol, Rafael Benitez. Ia bertugas mengawasi perkembangan pemain muda seperti Raheem Sterling, Jordon Ibe, maupun John Flanagan.
Borrell ini bahkan datang ke City sebelum Pep datang, yakni tahun 2014. Tapi posisinya ketika itu masih jadi pencari bakat. Nah ketika Pep datang pada 2016, ia kemudian dipindah tugaskan sebagai asisten pelatih.
OFFICIAL: Manchester City have confirmed that Rodolfo Borrell will take over from Juanma Lillo as Guardiola’s assistant coach. pic.twitter.com/xPy1wbdssL
— Manchester City News Hub (@ManCityNewsHub_) July 5, 2022
Sebagai asisten, Pep sangat setia padanya. Bahkan dari beberapa asisten Pep, Borrell-lah yang terbukti masih mendampingi Pep hingga sekarang. Namun, kontraknya di City sebagai asisten akan berakhir pada Juni 2023. Pertanyaannya, apakah Pep masih akan menunjuknya sebagai asisten lagi di musim depan?
Carlos Vicens
Asisten Pep berikutnya yang hingga kini masih bertahan adalah Carlos Vicens. Vicens ini banyak dikenal sebagai pelatih yang sukses menangani pemain muda. Buktinya, sejak direkrut oleh City pada tahun 2017, ia lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai pelatih tim Youth dan U-18 Manchester City.
Prestasi terbaiknya adalah kala membawa tim U-18 City menjadi juara Piala FA U-18 pada musim 2020/21. Nah, ketika Brian Kidd, Torrent, maupun Arteta hengkang, Pep akhirnya kepincut talenta Vicens untuk dijadikan sebagai asistennya. Kepiawaiannya membentuk para pemuda di skuad senior City seperti Foden, Palmer, Alvarez, maupun Lewis, membuat Pep sangat membutuhkannya.
Carlos Vicens (former U-18 coach) has been moved up to the first-team coaching staff under Pep Guardiola as there are more academy players involved now.
[via @MCFC_EDS_ACAD] pic.twitter.com/bjjsnEy2TA
— City Report (@cityreport_) June 30, 2021
Kini pertanyaannya sama seperti Borrel. Kontraknya akan habis pada Juni 2023. Apakah ia juga akan diperpanjang masa baktinya di City?
Enzo Maresca
Salah satu asisten City yang habis kontraknya di Juni 2023 ini adalah Enzo Maresca. Pelatih plontos asal Italia itu bahkan kini sudah meninggalkan Pep. Ia menerima pinangan menjadi pelatih baru Leicester City musim depan untuk mengarungi Championship.
Leicester City closing in on appointment of Enzo Maresca as new head coach — talks at final stages, details are being discussed 🚨🔵🦊 #LCFC
Maresca, set to sign soon if all goes to plan as The Athletic first called.
He’s prepared to leave Manchester City and Guardiola’s staff. pic.twitter.com/kOR7w1T7Q0
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) June 15, 2023
Penikmat Serie A di era 2000-an, pasti tahu mantan gelandang Juventus ini. Maresca itu sebenarnya datang ke City pada 2020, namun hanya sebagai pelatih U-23. Sebelum ditunjuk sebagai asisten oleh Pep, Maresca sempat menjadi pelatih kepala di Parma.
Profilnya yang dianggap Pep sangat detail dalam mengamati pertandingan, membuatnya direkrut sebagai asisten Pep pada Juli 2022. Waktu itu, posisi asisten Pep berkurang, setelah ditinggal Juanma Lillo yang hijrah ke Qatar.
Kedekatan Maresca dengan Roberto De Zerbi secara pemahaman taktik, juga menjadi faktor Pep memilihnya sebagai asisten. Terbukti, setelah satu musim bersama Pep, tuah Maresca mampu membawa The Citizens merengkuh gelar Liga Champions.
Pep Guardiola, Enzo Maresca, and Rodolfo Borrell. pic.twitter.com/i2q7YJAjyF
— City Report (@cityreport_) July 13, 2022
Sumber Referensi : goal, transfermarkt, thesun, theathletic, skysports, theguardian