Real Madrid yang Mengkhianati Perjanjian dengan Atletico Madrid

Rivalitas sengit satu kota Atletico Madrid dan Real Madrid tak sebatas di dalam lapangan. Tak jarang di luar lapangan, intimidasi dan perang gengsi antara kedua fans juga terjadi.

Tapi ada sisi yang menarik antara kedua tim, yakni soal perjanjian. Bagaimana bisa kedua klub yang jarang akur tersebut membuat suatu perjanjian? Ya, adanya sebuah perjanjian antara kedua tim tersebut sudah menjadi rahasia umum di publik Kota Madrid. Memangnya perjanjian itu tentang apa?

Perjanjian Transfer

Dikatakan The Athletic, Presiden Real Madrid, Florentino Perez dan Presiden Atletico Madrid, Enrique Cerezo menyepakati perjanjian yang berisi tentang larangan transfer antar pemain di kedua klub. Mereka sudah menyepakati hal itu kurang lebih satu setengah dekade yang lalu. Tepatnya ketika Perez naik jabatan lagi sebagai presiden Real Madrid pada tahun 2009.

Perjanjian itu benar-benar dipatuhi kedua klub dengan bukti bahwa tak ada lagi pemain dari Atletico Madrid yang langsung pindah ke Real Madrid, begitupun sebaliknya. Adapun yang sering terjadi adalah pemain yang sudah dibeli dahulu oleh klub lain dan kemudian baru pindah ke Real Madrid atau Atletico Madrid. Sebut saja Alvaro Morata, Antonio Adan, Juanfran, Thibaut Courtois, maupun Saul Niguez.

Pernah Ada Transfer

Sebelum adanya perjanjian tersebut, beberapa contoh kasus pemain yang hengkang antara kedua klub pernah terjadi. Yang terakhir yakni pada musim 2006/07, ketika gelandang Juan Manuel Jurado pindah dari skuad senior Real Madrid ke Atletico Madrid.

Selain itu, dulu sebelum Jurado ada juga pemain seperti Santiago Solari yang langsung hijrah ke Real Madrid dari Atletico Madrid pada tahun 2000. Atau mantan pelatih Real Madrid Bernd Schuster ketika menjadi pemain pada tahun 1990. Ketika itu Schuster pindah langsung dari Real Madrid ke Atletico Madrid.

Selain itu, juga pernah ada pemain bernama Juan Esnaider pada tahun 1996. Esnaider ketika itu langsung pindah dari Atletico Madrid ke Real Madrid. Ya, memang hanya dihitung dengan jari beberapa kepindahan pemain langsung antar kedua tim. Cemoohan dari kedua belah fans biasanya akan menjadi imbas apabila sang pemain tetap nekat pindah ke klub rival sekotanya.

Dikhianati Real Madrid

Tapi apalah arti sebuah perjanjian, jika ada musuh dalam selimut yang sengaja mengkhianatinya. Ya, pada tahun 2017 Real Madrid lewat Florentino Perez ngotot membeli pemain Atletico Madrid yang bersinar ketika dipinjamkan ke Alaves, Theo Hernandez. Bek kiri lincah yang kini berseragam AC Milan itu tak dipungkiri ketika itu masih berstatus sebagai pemain senior Atletico Madrid pada tahun 2017.

Apa boleh buat, perjanjian yang dipegang oleh kedua klub tersebut dinodai oleh keputusan El Real yang membeli langsung Theo Hernandez. Namun ketika ditanya apakah Perez sengaja mengkhianati kesepakatan tersebut dengan Presiden Cerezo, Perez mengelak.

Ketika diwawancarai Marca, Perez berkilah tak ada satu pun perjanjian antara kedua klub yang dilanggar. Menurut Perez, perjanjian itu berlaku hanya untuk para pemain junior atau dibawah umur.

Mengetahui sikap Perez tersebut, Presiden Cerezo tak mau kalah. Ia kemudian mencomot pemain senior Real Madrid yakni Marcos Llorente. Llorente langsung diambil Atletico Madrid pada tahun 2019 ketika sudah menyelesaikan masa peminjamannya bersama Alaves.

Real Madrid Menelan Ludahnya Sendiri

Oke, berarti secara garis besar ternyata perjanjian antara kedua klub tersebut adalah dibatasi hanya soal pemain muda atau pemain di bawah umur. Well, apa yang terjadi kemudian?

Seorang pemain muda Atletico Madrid yang berposisi sebagai bek kanan berusia 15 tahun bernama Jesus Fortea, musim lalu dibeli oleh tim Juvenil A Real Madrid asuhan Arbeloa.

Berarti benar adanya, Real Madrid sengaja mengkhianati perjanjiannya. Pihak Atletico yang tak kuat membendung negosiasi Real Madrid awalnya coba baik-baik membicarakan terlebih dahulu tentang isi perjanjian sebelumnya. Namun apa daya, Atletico menganggap bahwa Real Madrid lewat Arbeloa tetap tak mau patuh terhadap perjanjian tersebut.

Faktor Arbeloa

Atletico menganggap bahwa Arbeloa menjadi biang kerok perjanjian itu ternoda. Hal itu sudah ditandai gerak-geriknya oleh pihak Atletico sejak musim lalu, ketika terlebih dahulu mencomot tim analis Diego Simeone bernama Francis Sanchez ke dalam tim mudanya.

Tapi apa respons Arbeloa? Ia malah tak ragu menganggap bahwa tak ada gunanya lagi sebuah perjanjian. Menurutnya sebuah perjanjian hanyalah omong kosong di era sepakbola modern seperti sekarang ini. Toh dirinya menganggap bahwa transfernya sah jika menurut aturan.

Dasar kemaruk, Arbeloa malah tak henti-hentinya mengangkut pemain muda lain Atletico Madrid setelah sukses merekrut Fortea. Bek yang juga berusia 15 tahun bernama Ariel Nkoghe juga ikut direkrut. Tapi kenapa ya, Arbeloa ini hobi banget mengangkut punggawa rival sekotanya itu? Usut punya usut, tim muda Real Madrid ini pernah beberapa kali kalah oleh tim muda Atletico Madrid.

Soal Prestasi

Musim 2021/22, tim muda Atletico Madrid mengalahkan tim muda Real Madrid 1-0 di liga Division De Honour Juvenil. Tim muda Real Madrid juga pernah tersingkir di ajang UEFA Youth League musim 2021/22. Mereka kandas di babak 16 besar oleh tim muda Atletico Madrid 2-3.

Kesenjangan prestasi dan talenta-talenta muda hebat yang muncul dari Atletico Madrid, membuat Real Madrid iri dan melancarkan segala cara agar tim muda Atletico Madrid gembos.

Itulah sebabnya tim muda Real Madrid di bawah Arbeloa makin berjaya. Di musim lalu mereka jadi juara liga Division De Honour Juvenil. FYI aja, sudah sangat lama tim muda U-19 atau Juvenil A Real Madrid tak meraih trofi liga. Terakhir kali trofi yang diraih di liga Division De Honour Juvenil yakni di tahun 2017.

Memicu Konflik

Di sisi lain, menurut The Athletic pihak Atletico ternyata tak menanggapi apapun soal pengkhianatan yang dilakukan Real Madrid tersebut. Menurut sumber internal Atletico Madrid, bahkan mereka coba tetap bersikap low profile terhadap kasus tersebut. Pihak Atletico Madrid seakan sadar diri akan kemampuan ekonominya yang berdampak pada lepasnya para punggawa muda mereka.

Namun secara tidak langsung imbas dari pengkhianatan Real Madrid tersebut nyatanya merembet ke ranah konflik. Masih ingat ketika pelatih tim muda kedua tim Alvaro Arbeloa dan Fernando Torres, yang notabene adalah teman lama bertengkar di pinggir lapangan? Atau konflik rasisme yang dilakukan oknum fans Atletico Madrid kepada Vinicius Junior yang menjadi perbincangan dunia?

Bagaimanapun rivalitas lama yang panas, ditambah bumbu sedap pengkhianatan terhadap perjanjian, akan jadi sebab yang bisa menyulut api konflik kedua tim kapanpun dan dimanapun. Jadi ya, nikmati saja babak perseteruan baru selanjutnya.

Sumber Referensi : theathletic, therealchamps, sport.es, uefa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *