Nggak Semuanya Gacor! Inilah Bek-Bek Mahal Saat Ini

Pasar bek di bursa transfer kembali menggeliat. Tak jarang klub besar rela menebusnya dengan harga selangit demi jaminan kokohnya tembok pertahanan. Misalnya Manchester City yang mendatangkan Josko Gvardiol. Namun pertanyaannya, apakah harga mahal itu selalu jadi jaminan bek tersebut akan gacor?

Marc Cucurella

Musim lalu bursa transfer bek diguncangkan dengan dua penebusan mahal. Salah satunya adalah Marc Cucurella dari Brighton ke Chelsea. Cucurella ditebus The Blues dengan mahar 58,8 juta pounds.

Ya, performa si kribo ini ketika di Brighton memang cukup meyakinkan. Di bawah polesan Potter dirinya menjelma menjadi bek kiri yang agresif. Penetrasi dan crossing-nya yang akurat menjadikannya punya nilai jual yang mahal.

Pindah ke Stamford Bridge dan sempat bertemu mantan mentornya Potter ternyata tak jadi jaminan ia kembali gacor. Harga mahal yang dibayar Chelsea terbukti belum berbuah hasil. Penampilannya kurang memukau musim lalu ketika The Blues terpuruk.

Apalagi setelah Potter dipecat nasibnya malah makin tak karuan. Kini di bawah Pochettino pun nasibnya masih jadi tanda tanya. Apakah dirinya bisa bersaing dengan Ben Chilwell sebagai bek kiri utama The Blues?

Wesley Fofana

Pemain kedua yang menghebohkan adalah Wesley Fofana. Bek tengah Leicester City yang ditebus The Blues dengan mahar 74,3 pounds. Kalau kata Todd Boehly, Fofana adalah bek menjanjikan yang sukses membuktikan kualitasnya di usia muda.

Ya, Fofana memang masih berusia 21 tahun ketika ditebus Chelsea. Tak hanya badannya yang ideal, namun performanya di Leicester pun mencolok. Dirinya kerap memberikan rasa aman lini belakang The Foxes di jaman Brendan Rodgers bersama Soyoncu, dan Evans.

Tapi apakah dirinya sudah siap menjadi salah satu bek termahal? Faktanya setelah di Chelsea ia malah melempem. Individual error dan cedera nampaknya dua hal yang lebih akrab dengannya selama di Chelsea. Menurut Transfermarkt, ia pun hanya tampil 20 kali saja selama semusim.

Kali ini, di musim baru yang belum dimulai pun dirinya sudah cedera. Transfer bek tengah Chelsea macam Levy Colwill maupun Axel Disasi, otomatis menjadi alarm besar bagi posisi Fofana.

Harry Maguire

Flashback ke tahun 2019. Di mana penebusan bek dengan harga mahal sudah menjamur. Salah satunya yang fenomenal tentu Harry Maguire yang ditebus mahal MU dari Leicester dengan mahar 78,3 juta pounds. Harga tersebut menahbiskannya sebagai bek termahal sejagad.

MU di bawah Ole terlalu ngebet menebus bek yang bersinar di Piala Dunia 2018 itu. Penampilannya di Leicester pun menjadi tolak ukur bagi MU ketika menebusnya. Awalnya, performa Maguire baik-baik saja dan menjamin lini pertahanan Red Devils kokoh.

Bahkan di musim keduanya 2020/21, MU mampu diantarkannya menjadi runner up Liga Inggris dan Europa League. Tapi lama kelamaan dirinya seperti terkena tekanan mental. Sorotan dan tuntutan publik berlebih membuatnya oleng.

Beberapa blunder konyol dan keterlambatannya dalam menjaga lawan jadi bahan olok-olokan. Bahkan dari fansnya sendiri. Musim lalu menjadi peringatan keras bagi dirinya ketika kedatangan Ten Hag. Ia kerap diparkir meski sebagai kapten tim. Puncaknya musim ini. Ia masuk daftar jual MU sekaligus dilucuti ban kaptennya oleh Ten Hag.

Matthijs De Ligt

Masih di tahun yang sama 2019. Ada lagi bek yang masuk dalam 10 besar bek termahal dunia. Ia adalah Matthijs De Ligt. Bek Belanda yang dibeli Juventus dari Ajax. Nominal tebusannya adalah 76,9 juta pounds.

Awalnya De Ligt bergabung ke Juve karena Sarri. Ia berkata bahwa ia ingin memainkan sepakbola menyerang seperti di Ajax. Namun apa mau dikata, baru semusim Sarri sudah dipecat.

Setelah itu De Ligt perlahan menurun performanya. Apalagi bersama Allegri yang lebih bertahan. Dirinya juga menuturkan kepada ESPN, ketika ia kesulitan beradaptasi dengan cara bertahan ala Italia. Apalagi bersama para senior macam Bonucci maupun Chiellini. Jiwa kepemimpinan De Ligt ketika di Ajax jadi tak terlihat lagi.

Harga mahal De Ligt yang ditebus Juventus sempat menjadi luka ketika De Ligt sempat memberi kesan tak mengenakan bagi publik Bianconeri. Ketika pindah ke Munchen, ia sempat mengatakan bahwa metode latihan Munchen lebih baik daripada di Juventus.

Lucas Hernandez

Di 2019 juga ada bek mahal yang tercatat sebagai 10 bek termahal dunia. Ia adalah Lucas Hernandez. Bek Prancis yang ditebus Bayern Munchen dari Atletico Madrid dengan mahar 72 juta pounds. Pola perekrutan Hernandez mirip Maguire. Ketika gacor di Piala Dunia 2018, langsung laris manis.

Munchen masih diasuh Niko Kovac. Kovac memang masih butuh bek tengah berkaki kidal yang mumpuni sepeninggal Matt Hummels yang hijrah ke Dortmund. Namun apa yang terjadi dengan Hernandez di Munchen? Pelatih yang merekrutnya yakni Niko Kovac malah dipecat di tengah musim. Faktor cedera parah berupa retak ligamen engkel telah mempengaruhi karirnya di Munchen.

Berkat itu ia jarang dipakai lagi oleh Munchen. Baik oleh Hansi Flick, maupun ketika Nagelsmann dan Tuchel datang. Karir bek Prancis ini bak roller coaster. Namanya seketika lenyap dan tak terlihat lagi sebagai penyandang bek termahal. Nasibnya kini malah dijual ke PSG.

Virgil Van Dijk

Tapi apakah seorang bek mahal itu terus-terusan bapuk? Ada juga lho yang gacor. Contohnya Virgil Van Dijk. Ia dibeli dari Liverpool pada tahun 2018 dari Soton dengan mahar 76,2 juta pounds. Awalnya, kedatangan Van Dijk hanya diketawain.

Bagaimana bisa bek dari klub medioker sudah berani ditebus mahal? Tapi buktinya kemampuanya mengawal lini belakang Liverpool selama bermusim-musim telah sepadan dengan harganya. Klopp tak sia-sia membeli Van Dijk. Bahkan hingga sekarang beberapa kesuksesan Liverpool tak luput berkat andil dan komando Van Dijk.

Joao Cancelo dan Ruben Dias

Ada juga dua bek Manchester City yang masuk dalam 10 bek termahal di dunia. Mereka adalah Joao Cancelo dan Ruben Dias. Cancelo ditebus City dengan nominal 58,5 juta pounds dari Juventus di tahun 2019. Nilai itu pun masih ditambah dengan pemain yang dikirim ke Juventus yakni Danilo.

Pertukaran bek kanan tersebut ternyata berbuah manis bagi City. Uang segepok yang dikeluarkan City tak sia-sia kalau melihat performa Cancelo selama di City. Ia disukai Pep sebagai bek kanan cerdas dan progresif. Kecerdasaan bahkan sempat membuatnya terkenal dengan “Inverted Full Back”. Bek sayap yang hybrid dan lebih beroperasi di lini tengah.

Selain Cancelo ada juga Ruben Dias. Ia dibeli City dari Benfica dengan mahar 64,4 juta pounds. Keraguan kualitas bek tengah City pasca Kompany pensiun, membuat Pep berputar otak dan memilih membeli Ruben Dias sebagai suksesor.

Terbukti hasilnya. Bek tengah ideal Portugal itu sekarang menjelma menjadi salah satu bek terbaik dunia setelah dipoles Pep. Harga mahal Dias ternyata sepadan dengan sumbangsihnya selama ini di City. Tangguhnya tembok pertahanan City sejak 2020 lalu, tak dipungkiri adalah andil dari dirinya.

Sumber Referensi : sportingnews, givemesport, goal, dailymail, marca, bleacherreport, dailypost

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *