
Arsenal barangkali jadi tim yang paling terkenal pernah menjuarai liga tanpa menyentuh kekalahan sekali pun. Cerita yang melegenda itu terjadi pada musim 2003/04. Dan musim ini, mereka juga belum terkalahkan hingga pekan kedelapan. Apakah Mikel Arteta bisa mengulangi prestasi luar biasa itu?
Eits tapi tunggu dulu. Ternyata tak cuma Arsenal yang sedang tampil garang di kompetisi domestik. Berikut ini ada tim-tim di lima liga top Eropa yang belum terkalahkan. Siapa saja mereka dan bagaimana cara mereka mempertahankan kemenangannya? Check this out!
Tottenham
Klub pertama adalah Tottenham. Ya, anda tak salah dengar. Klub yang musim lalu terperosok ke peringkat delapan klasemen akhir Liga Inggris, kini tengah kedinginan di puncak klasemen sementara dengan status tak terkalahkan. Dari delapan laga, Spurs sudah mengantongi enam kemenangan dan dua hasil imbang.
Padahal Spurs cuma dilatih Ange Postecoglou. Sebelum memuncaki klasemen Liga Inggris, siapa sih yang kenal pelatih berdarah Yunani ini? Paling orang-orang skena sepakbola doang.
Perubahan yang dibawa Postecoglou berdampak pada cara bermain dan mentalitas tim. Di tangannya, permainan Spurs begitu efektif. Urusan membangkitkan semangat, doi juga jago. Buktinya, punggawa Spurs di tangannya bisa bermain sebagai kesatuan tim meski musim lalu jeblok.
Kunci tak terkalahkan Spurs berada di sektor tengah dan lini bertahan. Duo anyar Micky van de Ven dan Christian Romero langsung nyetel. Sedangkan double pivot di tengah yakni Yves Bissouma dan Pepe Matar Sarr jadi penyaring di lini tengah. Rata-rata mereka hanya kebobolan satu gol setiap laga.
Arsenal
Seperti yang sudah disampaikan, Arsenal juga masuk dalam daftar ini. Mereka tampaknya terlihat lebih siap untuk menebus kesalahan di musim lalu. Dari delapan laga yang sudah dimainkan, Meriam London hanya kecolongan dua kali saat ditahan imbang Fulham dan Tottenham.
Arsenal kini bertengger di urutan kedua klasemen di bawah Spurs. Pasukan Mikel Arteta hanya kalah produktifitas gol saja dengan skuad asuhan Ange Postecoglou. The Gunners tercatat baru mencetak 16 gol saja, lebih sedikit dua gol dari jumlah yang dicetak Spurs sejauh ini.
Berbeda dengan Spurs yang tampil mengejutkan musim ini, Arsenal sudah mantap sejak musim lalu. Mereka bahkan hampir juara apabila tak terpeleset di pekan-pekan terakhir. Jadi ketika Meriam London menunjukan performa konsisten di musim 2023/24 sebetulnya sudah bukan hal yang mengejutkan lagi. Untuk soal invincible jilid 2, kita lihat saja nanti.
Bayer Leverkusen
Beralih ke Bundesliga, ada tiga tim yang tak terkalahkan. Yang paling mengejutkan adalah Bayer Leverkusen. Jika biasanya Bayern Munchen yang menduduki puncak klasemen Bundesliga, musim ini ada pemandangan yang berbeda.
Skuad racikan Xabi Alonso justru yang bertengger di puncak klasemen dengan torehan 19 poin. Dari tujuh pertandingan yang sudah dimainkan, Die Werkself sudah mengantongi enam kemenangan dan hanya sekali imbang kala meladeni Bayern Munchen.
Tidak hanya duduk di puncak klasemen, Leverkusen adalah satu di antara dua tim yang mencetak gol terbanyak di Bundesliga dengan 23 gol. Victor Boniface jadi penyumbang gol terbanyak dengan tujuh gol.
Tidak dapat dipungkiri permainan Leverkusen sejauh ini tak bisa lepas dari tangan dingin Xabi Alonso. Xabi selalu memulai dengan formasi 3-4-2-1 lalu akan beralih ke formasi 4-2-4 yang lebih berani untuk memberi tekanan di lini depan. Mantan punggawa Liverpool itu menginginkan timnya menyusun permainan rapi di setiap lini. Jika terus konsisten, bukan tidak mungkin Leverkusen akan meruntuhkan dominasi Munchen di Bundesliga.
Bayern Munchen
Selanjutnya ada Bayern Munchen. Dari tujuh pertandingan, mereka sudah mengantongi lima kemenangan dan dua hasil imbang. Dominasi ini tentu bukan suatu hal yang mengejutkan. Karena Munchen memulai musim 2023/24 dengan status juara bertahan selama sebelas tahun berturut-turut.
Meski kini hanya bertengger di urutan ketiga, bukan berarti Munchen jauh dari persaingan gelar. Mereka hanya terpaut dua poin dari Bayer Leverkusen dan perjalanan untuk memperebutkan gelar masih panjang. Apa saja masih bisa terjadi. Musim lalu, ketika terseok-seok saja, Bayern masih bisa memastikan gelar juara di pekan terakhir.
Bayern juga jadi tim yang produktif. Catatan golnya sama dengan sang pemuncak klasemen yakni 23 gol. Harry Kane tentu jadi pemain yang paling banyak berkontribusi gol dengan catatan delapan golnya. Tentu bukan hanya Kane yang berkontribusi. Dengan setiap lini diisi oleh pemain-pemain terbaik, tentu tak sulit bagi Thomas Tuchel mempertahankan status tak terkalahkan milik Munchen.
Borussia Dortmund
Tim terakhir dari Bundesliga yang belum terkalahkan adalah Borussia Dortmund. Julian Brandt cs memiliki poin dan jumlah kemenangan yang sama dengan Bayern. Bercokol di peringkat keempat dengan torehan 17 poin, Dortmund mengantongi lima kemenangan dan dua hasil imbang.
Bedanya, Dortmund sempat menyia-nyiakan poin saat bermain menghadapi tim kecil sekelas Bochum. Disaat Bayern menghabisinya dengan skor 7-0, Dortmund justru hanya meraih hasil imbang 1-1. Hasil imbang lainnya juga didapat dari tim promosi, Heidenheim. Hingga pekan ketujuh Bundesliga, Die Borussen belum bertemu tim-tim kuat macam Stuttgart dan Bayer Leverkusen.
Jadi, mungkin statusnya sebagai tim yang tak terkalahkan tak akan bertahan lama. Musim ini, di kompetisi Eropa saja, Dortmund belum meraih satu kemenangan di dua pertandingan awal. Sedangkan secara kualitas permainan dan materi pemain, Borussia Dortmund tak mengalami perubahan yang signifikan dari musim lalu.
Nice
Untuk wakil Liga Prancis bukan PSG melainkan Nice. Tim yang jarang dibicarakan ini justru jadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Prancis. Mereka mengantongi empat kemenangan dan empat hasil imbang dari delapan pertandingan.
Kehilangan beberapa pemain pilar macam Aaron Ramsey dan Ross Barkley tak membuat Nice tampil loyo. Mereka justru tampak lebih kolektif dan kompak ketika di lapangan. Namun, meski statusnya belum terkalahkan, Nice tidak memimpin klasemen Liga Prancis.
Les Aiglons duduk di peringkat kedua dengan torehan 16 poin. Hanya selisih satu poin dari AS Monaco. Menariknya, Nice sudah pernah menghadapi Monaco sebelumnya dan laga tersebut dimenangkan oleh Nice dengan skor 1-0. Klub yang dimiliki Sir Jim Ratcliffe itu juga sudah mengalahkan PSG dengan skor 3-2.
Performa apik Nice tak lepas dari campur tangan sang pelatih, Francesco Farioli. Usianya masih 34 tahun, tapi namanya patut diperhitungkan. Farioli otak di balik permainan apik Nice. Kunci tak terkalahkan Nice berada di lini bertahan. Dengan keberadaan tower kembar, Jean-Clear Todibo dan Dante, Nice baru kebobolan empat gol saja.
Barcelona
Terakhir Barcelona. Sang juara bertahan La Liga tampaknya mampu menstabilkan performa musim ini. Sebetulnya Barca hampir saja menelan kekalahan pertamanya di laga kontra Granada. Mereka bahkan sudah tertinggal dua gol di 30 menit pertama. Beruntungnya, gol Lamine Yamal dan Sergi Roberto di babak kedua menyelamatkan nama baik klub.
Hingga jornada ke-9, Barca sudah mengantongi 21 poin dengan rincian enam kali menang dan tiga kali imbang. Meski belum terkalahkan, Barca masih berada di urutan ketiga klasemen sementara di bawah Real Madrid dan Girona. Permainan Barca sebetulnya tak banyak berubah dari musim lalu.
Namun, dengan adanya Joao Felix dan Joao Cancelo, keduanya berhasil memberikan warna baru di skuad Barcelona. Mereka menambah variasi serangan dari skuad asuhan Xavi Hernandez. Itu dibuktikan dengan status mereka sebagai klub paling produktif di liga dengan catatan 21 gol.
Sumber: Planet Football, Total Football Analyst, FotMob