
Liga 1 Indonesia terkenal angker. Setiap klub bisa saja dengan mudah memecat pelatihnya apabila tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Pun para suporter yang kurang bersabar acap kali hobi mendesak agar seorang pelatih dipecat, terutama jika tim dalam beberapa pertandingan tidak memperlihatkan penampilan impresif.
Ketika Liga 1 musim ini bergulir, muncul spekulasi kira-kira pelatih tim mana yang lebih dulu akan meninggalkan jabatannya. Dan tak disangka orang itu adalah Luis Milla, pelatih Persib Bandung. Maung Bandung baru melakoni tiga laga, Milla, pelatih yang juga pernah menukangi Timnas Indonesia itu memilih mundur.
Tentu saja mundurnya Luis Milla ini bisa jadi petaka buat Persib. Maung Bandung bisa jadi rugi setelah kehilangan pelatih yang pernah bermain untuk Barcelona itu. Apa yang membuat Persib rugi dan apa yang sebenarnya terjadi di tubuh Persib?
Mundurnya Luis Milla
Tercatat per 15 Juli 2023, Luis Milla memilih menanggalkan jabatannya sebagai pelatih Persib Bandung. Meskipun sebetulnya Milla masih menyisakan kontrak hingga 2024. Pertandingan menghadapi Dewa United menjadi laga terakhir Milla memimpin Persib Bandung.
“Dengan berat hati Persib harus menyampaikan bahwa pertandingan melawan Dewa United semalam menjadi momen terakhir kebersamaan Luis Milla sebagai nakhoda. Seiring keputusan Milla itu, Manuel Perez-Cascallana dan Carlos Grande Rodriguez turut mundur dari jajaran staf pelatih,” bunyi keterangan resmi klub seperti dikutip juga Detik.
Alasan Luis Milla mengundurkan diri dari #PERSIB pic.twitter.com/llrtOtTBRi
— PERSIB (@persib) July 16, 2023
Mundurnya Luis Milla mengejutkan banyak orang. Akibatnya muncul bola liar di tengah-tengah penikmat sepak bola, terutama bagi penggemar Persib Bandung. Apa yang terjadi sebetulnya? Mungkinkah ada masalah internal seperti yang sudah-sudah?
Persib Bandung lantas mengkonfirmasi alasan mundurnya Milla dari kursi pelatih. Seperti dikutip Detik, hal ini merupakan keputusan bersama. Milla mesti pulang ke Spanyol karena urusan personal. Belakangan diketahui bahwa orang tua Milla sakit. Hal ini juga sebetulnya sudah merundung Milla sejak lama.
Sempat Dicegah Buat Mundur
Pihak Persib sendiri dikabarkan sempat mencegah Milla untuk mundur. Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar mengatakan kepada Kompas, bahwa istri Luis Milla kerap menelpon lantaran orang tua yang sakit parah. Pihak Umuh Muchtar tidak masalah apabila Luis Milla lebih dahulu, tapi kembali paling lama dalam 10 hari.
“Namun mereka (pihak Luis Milla) tidak memastikan berapa lama dan mungkin tidak akan kembali lagi,” kata Umuh Muchtar.
Dalam rilis klub, Milla memutuskan mundur saat liga baru bergulir karena dianggap waktu yang tepat. Mundur di awal adalah waktu terbaik agar stabilitas tim di Liga 1 musim ini terjaga. Ia ingin mencurahkan seluruh konsentrasi dan pikirannya pada keluarga.
Dengan munculnya alasan resmi dari pihak klub, terang sudah mengapa Luis Milla mundur dari Persib. Isu-isu yang menggelepar yang menyebut adanya masalah internal sampai didesak oleh Bobotoh semuanya tidak betul. Ini memang keinginan Luis Milla. Namun, balik lagi mundurnya pelatih kelahiran Teruel menjadi kerugian sendiri bagi Persib Bandung. Mengapa?
Persib Belum Menelan Kekalahan
Penampilan Persib di awal musim ini memang lambat. Dalam tiga laga ditukangi Luis Milla, Persib belum meraih satu pun kemenangan. Meski begitu paling tidak Maung Bandung belum sekali pun menelan kekalahan. Dalam tiga laga, menghadapi Madura United, Arema FC, dan Dewa United, Persib raih hasil seri.
Hasil yang sedikit mengecewakan. Tapi rasanya cukup. Apalagi seperti diketahui Luis Milla sedang mengalami masalah tadi. Lagi pula Persib juga minimal belum terperosok di zona degradasi. Sampai pertandingan ketiga, Persib Bandung bertengger di posisi 14.
Memperbaiki Persib Setelah Robert Rene Alberts
Hasil itu tidak menutup fakta kalau Luis Milla telah memiliki pengaruh besar di Persib Bandung. Sebelum ditangani olehnya, Pangeran Biru tampil loyo dilatih Robert Rene Alberts. Betapa tidak? Pada musim 2022/23 saat masih ditukangi Abah Obet, Maung Bandung tercecer di peringkat ke-14.
Setelah Milla berada di tepi lapangan, penampilan Persib Bandung berubah drastis. Di laga debutnya saja, Persib bisa mengalahkan RANS Nusantara FC 2-1. Kemudian mengoleksi dua kemenangan beruntun, melawan Arema dan Barito Putera. Sempat berhenti karena tragedi Kanjuruhan, catatan impresif Milla berlanjut.
Milla bahkan mencatatkan 13 laga beruntun tanpa kekalahan. Bahkan hebatnya dari situ hanya dua kali menelan hasil seri, menghadapi Dewa United dan Persikabo 1973 hingga akhir Januari 2023. Di akhir musim, Milla berhasil membawa Persib Bandung finis di posisi ketiga, terpaut empat poin dari Persija Jakarta di posisi kedua.
Persib Bandung di era Luis Milla:
– 13 laga beruntun tanpa kekalahan
– 11 laga berakhir dengan kemenangan
– 2 laga berakhir dengan skor imbang#PSISDay #PersibDay pic.twitter.com/v6790zpujV— Gelandang Pengatur Skor (@Thitipan_Mafia) January 31, 2023
Permainan Persib yang Berkembang
Total, di tangan Luis Milla jika digabungkan dengan tiga laga di musim ini, Persib Bandung berhasil memetik 27 kemenangan, tujuh hasil imbang, dan baru enam kali menelan kekalahan. Bukan cuma itu, Milla juga menjadi pelatih asing Persib dengan poin per laga terbaik, yaitu 1,93.
Pelatih lainnya, seperti Robert Rene Alberts yang melatih selama tiga tahun saja hanya memiliki 1,79 poin per laga. Pelatih lain seperti Mario Gomez (1,57), Miljan Radonjic (0,83), sampai Dejan Antonic (1,17) punya poin per laga lebih sedikit. Tidak itu saja, dari enam tim terakhir yang dilatih Luis Milla, termasuk di dalamnya Timnas Indonesia, saat melatih Persib lah ia mencatatkan poin per laga tertinggi.
Di bawah asuhan Luis Milla pola permainan Persib juga berkembang. Milla terbilang berhasil membentuk gaya permainan di Persib. Dengan format tiga bek, entah 3-4-3 atau 3-4-2-1, Milla menyulap Persib menjadi tim yang bermain penguasaan bola. Keberadaan dua bek sayap menjadi kunci permainan Persib di tangan Luis Milla.
Persib berubah menjadi tim yang kuat dalam mengontrol bola, hebat dalam penguasaan bola, dan para pemainnya memiliki pergerakan yang baik. Berkat apa yang ditularkan Luis Milla, para pemain Persib pun lebih percaya diri dalam menguasai bola.
Apa Selanjutnya?
Racikan serta kerangka permainan Persib Bandung sudah terbentuk di tangan Milla. Hal inilah yang bisa menjadi rumit apabila sang pelatih tidak lagi berada di balik kemudi. Dengan mundurnya Luis Milla, bukan tidak mungkin kalau nanti Persib akan mulai lagi dari awal. Membentuk kembali kerangka permainan yang baru di tangan pelatih anyar.
Sampai naskah video ini dibuat, Persib menunjuk Yaya Sunarya sebagai karateker sembari menunggu untuk mendapatkan pelatih baru. Beberapa nama besar dirumorkan dari Mario Gomez sampai Park Hang-seo bakal mengisi posisi itu.
Well, siapa pun yang akan menggantikan Luis Milla, ini akan menjadi misi yang sulit. Namun walau bagaimana, inilah yang harus dilewati Persib Bandung. Selain itu, ini pula yang harus dilewati para penggemar sepak bola Indonesia. Kita bagaimanapun kembali kehilangan Luis Milla untuk kedua kalinya. Hatur nuhun, Kang!
Sumber: SportDetik, Bolanet, Bolacom, OkezoneBola, OneFootball, CNNIndonesia, Bolasport