Menolak Timnas Spanyol Demi Maroko

Real Madrid dan Timnas Spanyol kini sedang kelabakan. Talenta muda potensialnya bernama Brahim Diaz lebih memilih untuk membela Timnas Maroko. Padahal ia juga masih punya kewarganegaraan Spanyol.

Bahkan nih, ia juga sudah pernah bermain bersama skuad La Furia Roja. Kini, penentangan pun terjadi dari kubu Real Madrid. Akan tetapi, apakah keputusan yang dipilih oleh Brahim Diaz tersebut adalah keputusan yang tepat?

Darah Maroko Yang Mengalir

Memilih Timnas Maroko bagi Brahim Diaz bukan suatu hal yang janggal. Karena pemain berusia 24 tahun itu punya darah Maroko yang mengalir dari nenek moyangnya. Pemain bernama lengkap Brahim Abdelkader Diaz adalah anak dari Abdelkader yang merupakan kelahiran Melilla, sebuah daerah otonomi Spanyol, letaknya di pesisir Maroko bagian timur.

Sementara itu, ibu Brahim Diaz berasal dari Malaga, Spanyol. Darah Maroko itulah yang akhirnya membuat Diaz sempat memiliki kewarganegaraan ganda: Spanyol dan Maroko.

Karir Brahim Diaz

Sejak tahun 2010, Brahim Diaz sudah mulai meniti kariernya di akademi Malaga. Sampai akhirnya ia hijrah ke akademi Manchester City di tahun 2014. Tumbuh dan berkembang dengan fasilitas mumpuni The Citizens, Brahim Diaz jadi salah satu permata muda yang diperebutkan banyak tim besar.

Benar saja, klub raksasa Spanyol Real Madrid kepincut dan berani menebusnya di tahun 2019. Berseragam El Real tampaknya tak membuat kariernya tambah cemerlang. Ia kerap kalah saing dengan bintang-bintang mahal yang ada di sana.

Diaz akhirnya bernasib sebagai pemain pinjaman di AC Milan tahun 2020. Selama semusim ia berada di Rossoneri dan makin tambah berkembang. Sampai-sampai Milan ketagihan meminjamnya satu tahun kemudian.

Tak dipungkiri di bawah Stefano Pioli, Brahim Diaz selalu diandalkan sebagai salah satu alternatif serangan AC Milan. Gelar scudetto Milan di musim 2021/22 juga salah satunya berkat peran Diaz. Nama Diaz semakin harum ketika di musim lalu berhasil mengantarkan Rossoneri masuk semifinal Liga Champions.

Kembali Ke Madrid Jarang Dipakai

Sebagai pemilik sah Diaz, El Real pun mulai berpikir untuk memulangkannya. Brahim Diaz pun akhirnya ditarik kembali dan diiming-imingi tempat utama di skuad El Real musim ini. Sayangnya, nasib berkata lain. Alih-alih menjadi andalan di Real Madrid, Carlo Ancelotti justru jarang memainkannya.

Menurut data Transfermarkt, ia hanya bermain di 7 laga La Liga sejauh ini. Itu pun hanya sekali jadi starter. Selebihnya ia hanya menjadi pemain pengganti. Lagu lama nampaknya kembali terulang. Peristiwa tak dimainkannya Brahim Diaz mengingatkan kita saat ia pertama kali bergabung dengan El Real 2019 silam.

Ancelotti sebagai pelatih tampaknya tak terlalu suka dengan gaya main Brahim Diaz. Sistem baru Ancelotti yang mengandalkan formasi berlian 4-1-2-1-2, juga berpengaruh terhadap kurangnya menit bermain pemain sayap lincah seperti Diaz.

Brahim Diaz Dan Timnas Spanyol

Jarang tampilnya Diaz membuat dirinya dicap kalah bersaing. Hal itulah yang menjadi pertimbangan oleh Timnas Spanyol ketika memanggil pemain. Apalagi pelatih La Furia Roja saat ini, Luis de la Fuente adalah tipe pelatih yang sangat mempertimbangkan track record performa pemain dalam pemanggilan pemain. Berbeda dengan Southgate di Inggris yang memanggil pemain hanya atas dasar kesukaan dan kecocokanya saja.

Kalau melihat catatan Diaz di Timnas Spanyol, ia juga termasuk pemain muda yang jarang dipanggil timnas. Tahu sendiri, Spanyol melimpah stok pemain mudanya. Bermain di klub besar seperti Real Madrid saja tak cukup bagi Diaz. Ia juga masih harus menunjukan kualitasnya yang terbaik di klub besar tersebut.

Sejak usia muda, Diaz sebenarnya sudah membela La Furia Roja di segala kelompok umur. Menurut catatan Transfermarkt, di tahun 2017 ia sudah bermain 9 kali di Timnas Spanyol U-17. Di level U-19 dan U-21, Diaz sudah mencicipi masing-masing sebanyak 8 caps.

Namun kalau sudah bicara di level senior, ia ternyata baru mencicipi satu caps saja. Ketika itu terjadi di laga persahabatan melawan Lithuania pada Juni 2021. Menariknya, Diaz main 90 menit di laga tersebut dan mencetak gol debutnya di level senior.

Memilih Timnas Maroko

Ya, itu terjadi di masa pelatih De La Fuente. Tapi apa daya, penampilannya yang menurun di level klub akhir-akhir ini, Diaz pun tak lagi dilirik De La Fuente. Atas dasar menipisnya peluang untuk bersaing di level senior tersebut, ia kemudian berubah pikiran untuk memilih kewarganegaraan baru yakni Maroko.

Jalan Diaz untuk memilih kewarganegaraan Maroko bisa sangat mulut. Apalagi menurut aturan FIFA, pemain yang punya dua kewarganegaraan bisa mudah untuk berganti kewarganegaraan melalui proses naturalisasi. Namun, dengan catatan sang pemain bermain kurang dari tiga laga di timnasnya saat ini, dalam kasus Diaz berarti Timnas Spanyol.

Dua alasan tersebut cukup untuk memalingkan hati Diaz dari Spanyol ke Maroko. Terlebih Federasi Sepakbola Maroko juga sudah lama mengincar Brahim Diaz. Dilansir One Football, ia ternyata sudah didekati pelatih Maroko, Walid Regragui sejak bulan Maret lalu. Walid intens bertemu Diaz sewaktu masih membela Milan.

Menurut Walid, Brahim sangat tulus mencintai tanah leluhurnya, Maroko. Bahkan bujukannya terbukti mempengaruhi Diaz untuk memikirkan bahwa suatu saat nanti ia bisa membela tim berjuluk Singa Atlas itu.

Ya, hal itu benar terwujud. Bulan Oktober 2023, Brahim Diaz sudah mengungkapkan niatnya untuk membela Timnas Maroko. Menurut Marca, proses administrasinya diketahui sudah mencapai tahap akhir. Hal tersebut murni keputusan pribadi Diaz setelah ia lama mempertimbangkannya.

Ditentang Real Madrid

Tapi setelah mengucapkan keinginannya tersebut, ia malah ditentang oleh klubnya Real Madrid. Bukan perkara timnas, masalahnya ia akan terlibat di Piala Afrika 2024 yang akan dihelat di Januari hingga Februari 2024.

Sedangkan Real Madrid tak ingin pemainnya pergi saat jadwal di liga domestik maupun Eropa, sedang sibuk-sibuknya di bulan tersebut. Meski jarang dimainkan, Brahim Diaz dianggap masih dibutuhkan untuk rotasi kedalaman skuad.

Namun keputusan Diaz menuju Timnas Maroko tersebut sudah dikonfirmasi sendiri oleh juru bicara Federasi Sepakbola Maroko, Mohammed Makrouf. Selain itu, menurut Makrouf, Diaz juga punya keinginan untuk berpartisipasi di Piala Afrika 2024. “Namun, ia (Brahim Diaz) masih mendapat hambatan dari klubnya (Real Madrid),” kata Makrouf.

Kekuatan Lini Serang Timnas Maroko

Kalau benar ia masuk dalam skuad Walid Regragui di Piala Afrika 2024 nanti, lini serang Singa Atlas akan tambah serem. Selain ada En-Nesyri dan Hakim Ziyech, Brahim Diaz akan menambah dimensi baru di skuad Maroko.

Jangan lupakan juga pemain bintang lain seperti Bounou, Hakimi, Amrabat, Selim Amallah, maupun Boufal. Paket lengkap ini bisa jadi membuat Maroko jadi calon kuat juara Piala Afrika 2024.

Yang jelas, apa pun pilihan Brahim Diaz harus dihargai. Kecintaannya pada tanah leluhur tak ada salahnya. Toh dengan bergabung ke Timnas Maroko kesempatan jadi pemain inti lebih terbuka, ketimbang di Timnas Spanyol. Maju terus, dan selamat berjuang di tempat yang baru, Brahim Diaz!

Sumber Referensi : en.as, mundodeportivo, thesun, transfermarkt, onefootball

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *