Mengapa Erling Haaland Pantas Meraih Ballon d’Or 2023?

Ballon d’Or 2023 segera dihelat. Sejumlah 30 pemain masuk nominasi. Ada sebuah pemandangan yang baru ketika diantara 30 nominasi tersebut, tak ada nama Cristiano Ronaldo untuk pertama kalinya. Lalu siapa yang terkuat meraih penghargaan prestisius itu tahun ini?

Nama Erling Haaland dan Lionel Messi mencuat sebagai dua kandidat terkuat. Tak kalah dengan Messi, Haaland sebagai pendatang baru juga punya beberapa hal yang membuatnya pantas jika di bulan Oktober nanti meraih penghargaan tersebut.

Adaptasi Cepat, Tim Baru, Liga Ketat

Haaland tiba di Inggris musim lalu dan sudah dikenal sebagai bomber haus gol baik di RB Salzburg maupun Borussia Dortmund. Namun, awalnya banyak orang mengira bahwa dia tak mampu mempertahankan kelebihannya itu di liga seketat Inggris.

Haaland baru berusia 22 tahun ketika menandatangani kontrak dengan City. Tapi, ia dengan cepat menjawab keraguan itu semua. Mencetak 9 gol dalam 5 pertandingan pembukaannya bersama City, termasuk hattrick-nya berturut-turut adalah sebuah hal yang patut untuk digarisbawahi sebagai pendatang baru.

Pada bulan Oktober 2022, Haaland sudah menjadi pemain tercepat yang mencetak tiga hattrick di Liga Inggris. Ia melakukannya hanya dalam 8 laga saja. Pemegang rekor sebelumnya adalah Michael Owen, yang butuh 48 laga untuk mencapainya ketika bersama Liverpool.

Pada akhir Februari 2023, Haaland tercatat telah mencetak 27 gol di Liga Inggris. Meski musim belum berakhir, torehan tersebut sudah memecahkan rekor milik Sergio Aguero sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim di Liga Inggris untuk City.

Selain itu, Haaland juga mampu melampaui rekor Alan Shearer dan Andy Cole yang telah mencetak 34 gol di Liga Inggris dalam satu musim. Rekor tersebut susah dipecahkan dan telah bertahan selama 28 tahun. Halaand telah memecahkannya dengan raihan 36 gol dalam 35 laga di Liga Inggris. Padahal nih, ia hanya jadi starter di 32 laga saja lho.

Mengikuti Pola Permainannya

Haaland awalnya juga diperkirakan butuh waktu untuk beradaptasi dengan baik di City. Kita tahu City menghabiskan musim sebelumnya sebagian besar bermain dengan tanpa striker murni.

Muncul juga pertanyaan apakah Haaland bisa masuk dalam sistem yang dibuat Pep? Ada juga kekhawatiran saat Pep pernah memiliki hubungan yang buruk di dalam lapangan maupun luar lapangan dengan striker murni macam Zlatan Ibrahimovic ketika di Barca.

Namun justru beberapa kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Haaland ternyata tidak harus beradaptasi sepenuhnya dengan rekan satu timnya. Justru merekalah yang beradaptasi dengan Haaland.

Pola tersebut tentu atas kehendak dari sang pelatih. Di sini terjawab, bahwa Pep ternyata tak egois memaksakan sistem yang tak sesuai dengan kehadiran Haaland. Pep mau tidak mau mengikuti pola yang dirasa tepat dengan kehadiran Haaland.

Jack Grealish terpaksa mengekang indivitualistisnya. Sementara itu, Kevin De Bruyne yang jadi pencetak gol terbanyak City musim sebelumnya, didorong untuk terus melayani Haaland. Cara kerja seperti itu ternyata berjalan lancar. Terbukti assist-nya musim lalu kepada Haaland, sebanyak 13 kali. Ya, satu tim City di musim lalu memakai strategi fokus mengalirkan bola kepada Haaland sebagai tujuan akhir.

Tipe Berbeda

Memang benar City sudah menjadi tim yang hebat duluan sebelum Haaland datang. Mereka telah memenangkan 4 dari 5 gelar Liga Inggris sebelumnya. Namun tak dipungkiri juga kedatangan Haaland mampu membuat City makin tangguh. Variasi serangannya semakin sulit ditebak oleh lawan.

Berbeda dengan musim sebelumnya, yang tak ada striker model “Big Man” seperti dirinya. Dulu, Pep juga sebenarnya pernah menggunakan strategi striker murni seperti Aguero. Namun, secara fisik dan gaya main sangat berbeda dengan Haaland.

Kehadiran Haaland yang bertubuh tinggi besar di kotak penalti lawan, tak jarang membuat lawan ketar-ketir duluan. Meski ia tinggi besar, namun kecepatannya masih terjaga. Kecepatannya terkadang sering membuat tim lawan enggan memainkan garis pertahanan tinggi.

Membuat Sejarah Untuk Timnya

The Citizens sebelumnya belum pernah memenangkan tiga gelar Liga Inggris secara berturut-turut. Tetapi nyatanya ketika Haaland datang, City bisa mencapai tonggak sejarah tersebut. City tercatat menjadi tim berikutnya yang bisa melakukan hattrick juara di Liga Inggris setelah MU.

Haaland juga menjadi bagian penting dari rasa penasaran City untuk bisa memenangkan trofi Liga Champions. Pep telah memenangi trofi tertinggi Eropa itu 2 kali dalam 3 tahun pertamanya sebagai pelatih di Barcelona.

Namun setelah itu gelar tersebut terus lepas dari genggamannya. Pep telah gagal di semifinal tiga kali bersama Bayern Munchen dan sekali bersama City. Selain itu, Pep juga pernah merasakan final sekali bersama City, namun kembali harus gagal meraih trofi.

Lalu, ketika Haaland datang, Pep bisa mewujudkannya di City. Kemenangan City di Istanbul Turki melawan Inter, juga membuat City menjadi tim kedua di sepak bola Inggris yang meraih treble winner. Torehan itu menyamai pencapaian MU pada tahun 1999 silam.

Musim Yang Lebih Baik Dari Messi

Meski menjalani musim nyaris sempurna, Haaland memang menghadapi lawan tangguh untuk perebutan Ballon d’Or tahun ini. Tidak ada yang bisa membantah bahwa Messi, sebagai pemenang 7 kali Ballon d’Or, adalah pemain terhebat yang pernah ada di muka bumi ini.

Tahun 2022 lalu, Messi telah mendapatkan trofi Piala Dunia. Satu-satunya gelar prestisius yang sudah lama diincarnya. Tak dipungkiri juga saingan Haaland ini sangat berperan penting dalam menggendong kemenangan Argentina.

Tapi, selain aksi heroiknya di Qatar itu, apalagi sih yang dilakukan Messi di musim lalu? Di PSG nyatanya ia tertatih-tatih dalam perburuan gelar juara Ligue 1. Poin PSG di akhir musim pun juga hanya terpaut satu dengan peringkat RC Lens.

PSG musim lalu sudah tersingkir di babak 16 besar Coupe de France. Selain itu, mereka juga kembali mengalami kegagalan di Liga Champions. Ditambah, masa-masa terakhirnya di PSG juga meninggalkan mimpi buruk baginya. Dia dicemooh oleh para penggemar PSG.

Haaland Adalah Masa Depan Sepakbola Dunia

Messi memang pemain terbaik di ajang Piala Dunia 2022. Penghargaan Bola Emas serta The Best FIFA telah jadi bukti. Tapi masa-masa indah Messi itu sudah hampir berlangsung setahun.

Kini, Messi di usia senjanya telah menjalani karirnya di luar liga-liga Eropa. Ia bergabung ke klub MLS, Inter Miami. Sementara itu, Haaland masih berada di puncak karirnya sebagai pesepakbola pada usia 23 tahun. Selain itu, Haaland juga masih bermain untuk salah satu tim terbaik di dunia, di liga terbaik di dunia, dan bersama salah satu manajer terbaik di dunia.

Prestasi Haaland yang memecahkan rekor dan meraih treble winner, juga masih segar dalam ingatan. Ditambah, ia juga mengawali musim baru 2023/24 dengan baik. Ia mencetak 6 gol dalam 4 pertandingan pertamanya di Liga Inggris, termasuk hattrick kala melawan Fulham. Toh, dia juga baru saja dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA serta Pemain Terbaik PFA.

Jujur ​​saja, masa indah Messi meraih sebuah kejayaan di level tertinggi sudah berakhir. Messi bisa diibaratkan adalah masa lalu sepakbola, begitupun CR7. Kini, sepakbola adalah tentang masa depan. Dan Haaland adalah sosok yang tepat untuk mewakilinya.

Sumber Referensi : talksport, goal.com, sportsopera

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *