
Tidak usah kaget melihat awal musim Manchester United yang buruk. Musim lalu juga begitu bukan? Dalam delapan laga di Liga Primer Inggris, Manchester United hanya mengumpulkan 12 poin, buah dari empat kekalahan dan empat kali menang. MU cuma duduk di peringkat 10 jelang jeda internasional Bulan Oktober.
Tidak hanya di liga domestik, di Liga Champions Manchester United seperti tim yang sama sekali belum pernah bermain di sana. Dari dua laga yang sudah dilakoni, United menyapunya dengan kekalahan. Alhasil, pasukan Erik ten Hag menghuni posisi juru kunci, di bawah FC Copenhagen yang sudah meraih satu poin.
Penampilan buruk Manchester United awal musim ini tak lepas dari pengaruh para pemainnya yang tidak semuanya tampil apik alias menyedihkan. Meski begitu ada pula pemain yang di awal musim ini menunjukkan performa yang luar biasa. Well, berikut ini adalah para pecundang dan pemenang di Manchester United sejauh ini.
Rasmus Hojlund
Pertama, Rasmus Hojlund. Walaupun sempat diganggu cedera saat pertama kali menginjakkan kaki di Old Trafford, tapi Hojlund pelan-pelan menunjukkan performa impresif, terutama di Liga Champions.
Pemain Denmark itu sejauh ini sudah mencetak tiga gol di Liga Champions. Berkat torehan itu, Hojlund menjadi top skor Liga Champions untuk sementara, bersama dengan Julian Alvarez yang juga membukukan jumlah gol yang sama.
I know who I’d rather have as my striker in the champions league 👀 https://t.co/zDmcnvLDqU pic.twitter.com/kYLgkRfEAE
— Højlund 11 🇩🇰 (@RasmusHojlundPR) October 15, 2023
Penyerang berambut blonde itu memang belum mengemas satu pun gol di Liga Inggris. Yah, wajar saja karena Hojlund baru turun di lima laga. Kendati begitu, pemain yang dibeli dari Atalanta tersebut telah memberikan pengaruh positif di Manchester United. Misalnya, saat United kalah dari Crystal Palace di Liga Inggris.
Di laga itu, Hojlund jadi satu di antara sedikit pemain MU yang bermain bagus di laga tersebut. Legenda Manchester United, Peter Schmeichel bahkan memuji penampilan Hojlund di laga itu. Menurut Fotmob, Hojlund memang baru bermain dalam 357 menit di Liga Inggris, tapi ia setidaknya melepas dua tembakan ke arah gawang.
Hojlund juga aktif dalam memberi umpan, yakni 66 dari lima laga di Liga Inggris. Pria Denmark itu juga mengemas empat dribel sukses dari delapan percobaan. Overall, meski belum cetak gol di Liga Inggris, Hojlund boleh dibilang salah satu pembelian yang tidak sia-sia oleh Manchester United.
Scott McTominay
Setelah dari Hojlund mari ke Scott McTominay. Pemain Skotlandia yang menyelamatkan muka United di laga kontra Brentford. Pemain yang telah mencatatkan lebih dari 200 penampilan bersama United itu, di awal musim ini termasuk pemain yang tampil moncer.
Permainannya sangat cair. McTominay juga trengginas. Tampaknya pemain asli akademi United ini telah menularkan kualitasnya membela Timnas Skotlandia ke Manchester United. McTominay memang baru mengemas lima laga di Premier League hingga jeda internasional.
Ia hanya dua kali starter dan masuk menjadi pemain pengganti tiga kali. Tapi saat masuk itulah, McTominay memberi efek instan yang dahsyat. Jika Hojlund belum cetak gol di Liga Inggris, McTominay sudah memborong dua gol dari tiga tembakan ke arah gawang. Tidak hanya itu, McTominay juga rajin melakukan umpan. Total, ia mengemas 58 umpan di Premier League.
87’—Subs on
90+3—Scores
90+7—ScoresSCOTT MCTOMINAY GIVES MAN UTD THE COMEBACK WIN 🤯 pic.twitter.com/SThQyfHQpy
— B/R Football (@brfootball) October 7, 2023
Harry Maguire
Harry Maguire adalah beban MU! Ah, yang bener? Jika menyaksikan penampilannya di awal musim ini, hasrat untuk menghujat Maguire kelihatannya mesti dikurangi. Sejak disikat enam gol dari Brighton dan Brentford di awal musim lalu, di mana itu adalah debutnya Erik ten Hag, Maguire telah banyak belajar. Di tengah hinaan yang menghujaninya, Maguire menata mentalnya sendiri.
Usaha Maguire sebenarnya berhasil. Di laga kontra Brentford buktinya. Pemain andalan Gareth Southgate itu mencetak asis untuk salah satu gol McTominay di laga tersebut. Itu hanya secuil contoh betapa hebatnya Maguire. Di Manchester United ada yang namanya “The Maguire Effect”.
Dalam 15 laga terakhir di seluruh kompetisi, saat Maguire turun dan bermain penuh 90 menit, sejak Oktober tahun lalu, Manchester United selalu menang dalam 14 pertandingan. Salah satunya di laga kontra Brentford tadi. Tidak hanya itu, saat Maguire main, MU bisa menghasilkan delapan nirbobol. Saat ditanya media pun, Maguire selalu merasa performanya sudah membaik.
Andre Onana
Tatkala Maguire jarang bermain dan ketika turun memberikan dampak positif, diskursus pembahasan MU beralih ke penjaga gawang mereka, Andre Onana. Sang kiper yang dibeli dari Inter justru dianggap mendatangkan penyakit di lini bertahan Manchester United.
Onana kerap melakukan blunder. Di dua laga pertama di Liga Champions saja, Onana tak pernah absen blunder. Bekas pemain Ajax itu sudah kebobolan 19 gol dari 10 laga di Liga Champions dan Liga Inggris. Khusus di Premier League, gawang Onana kebobolan 12 gol dalam delapan laga.
Andre Onana has now conceded 19 goals in 10 appearances for Manchester United pic.twitter.com/XnzNdHgEsa
— 47 (@TheFodenSZN) October 7, 2023
Jika dirata-rata, Onana setidaknya kebobolan satu gol di setiap laga di Premier League. Oh, tentu melihat jumlah kebobolan saja tidak fair untuk menilai Onana. Katanya, Onana dibeli mahal untuk build-up. Yah, kiper yang satu ini konon sangat jago urusan membangun serangan. Yah, walaupun itu masih mitos alias belum terbukti di Manchester United.
Di lapangan, Onana nyatanya tidak bagus-bagus amat dalam distribusi bola. Menurut Fbref, selama berseragam MU, Onana hanya mengemas persentase umpan sukses 77,2%. Angka itu paling sedikit yang dicapai Onana sejak di Ajax musim 2018/19. Onana juga sering kehilangan bola.
Dilansir Goal, ia rata-rata kehilangan bola satu dari empat kali. Meski mengemas 27 save di Liga Inggris, tapi Onana hanya mengemas dua kali nirbobol saja. Itu pun ketika menghadapi tim semenjana macam Wolverhampton dan Burnley.
Marcus Rashford
Selain Onana, Marcus Rashford juga tampil sangat buruk di awal musim ini. Pemain yang satu ini baru mengemas satu gol saja dari delapan laga di Liga Primer Inggris. Penampilan Rashford di atas lapangan juga sering bikin penggemar jengkel. Pemain Inggris itu kerap membuang-buang peluang.
Menurut catatan Fotmob, Rashford telah menelurkan sembilan kesempatan. Tapi hampir semuanya gagal. Tujuh kali tendangan Rashford melenceng. Padahal Rashford aktif dalam melakukan dribel. Sejauh delapan laga di Premier League saja, Rashford mengemas 22 dribel sukses dari 38 percobaan.
🚨🏴 | RUMOUR:
Marcus Rashford is likely to be ‘DROPPED’ from the Manchester United starting XI. #mufc pic.twitter.com/IZxVPy1nOx
— ManUtdReports (@ManUtdReports) October 7, 2023
Rashy tampaknya masih belum bisa menekan egonya. Manchester United sudah punya striker dan Rashy harusnya bisa bekerja sama dengan sang striker. Walau begitu, Rashford masih mendapat pembelaan dari sang pelatih.
“Kami melihatnya beberapa Minggu terakhir. Dia (Rashford) berada dalam posisi terbaik. Sekarang dia sedang berjuang. Semua orang di Manchester United mendukungnya,” kata Erik ten Hag dikutip Sporf.
Jadon Sancho
Terakhir adalah Jadon Sancho. Alih-alih bisa diandalkan, Sancho malah bikin Ten Hag senewen. Ia sudah tidak lagi diandalkan oleh Manchester United. Kata Ten Hag, Sancho belum berada di level permainan yang dimaunya. Daripada memilih introspeksi, Sancho justru membalas komentar Ten Hag itu media sosial X dengan nadanya tidak menyenangkan. Postingannya telah dihapus.
🚨🔴 Ten Hag: “I am sorry but there’s nothing that has changed with Jadon Sancho”.
“He’s not available, so he’s not part [of the squad]. So I don’t have any comment on that”. pic.twitter.com/HfFx4gD4w4
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) October 6, 2023
Hal itu kemudian menjadi polemik. Ten Hag dan Sancho kabarnya tengah berseteru. Ten Hag kecewa dengan pemain bergaji 250 ribu poundsterling itu. Sang pemain kabarnya menolak untuk meminta maaf kepada Erik ten Hag atas aksi mbeling-nya itu. Baru-baru ini, Ten Hag juga dikabarkan tak sudi lagi berbicara dengan Sancho.
Musim ini, Jadon Sancho baru bermain tiga laga di Liga Inggris. Dari situ ia tidak mencetak satu pun gol maupun asis. Sancho juga hanya melakukan tiga kali dribel sukses. Jadi, dalam satu laga, Sancho hanya melakukan satu kali dribel sukses. Itu sama sekali tidak worth it untuk dilanjutkan.
Sumber: StrettyNews, ManUnitedAnalysis, Goal, Sporf, Goal, GiveMeSport, FotMob, Fbref