
Arsenal belum berhenti untuk memperkuat diri. Setelah mendatangkan Declan Rice, Kai Havertz, dan Jurrien Timber. Kini The Gunners mencomot penjaga gawang nomor satu The Bees, David Raya. Bukan rahasia lagi kalau sang pelatih, Mikel Arteta sudah lama menggemari pemain yang satu ini. Meriam London sampai harus merogoh kocek senilai 35 juta euro (Rp584 miliar) untuk meyakinkan Brentford.
Fans pun senang kedatangan penjaga gawang sekaliber Raya. Tapi di sisi lain ada juga bertanya-tanya, mengapa Arteta ngotot banget buat datengin nih penjaga gawang? Padahal performa kiper utama The Gunners, yakni Aaron Ramsdale dinilai masih bagus. Sebenarnya apa motivasi utama Arsenal mendatangkan penjaga gawang asal Spanyol ini?
Terlalu Bagus Untuk Jadi Cadangan
Keputusan yang diambil oleh David Raya untuk menerima pinangan Arsenal cukup berani. Karena ia akan mempertaruhkan statusnya sebagai penjaga gawang nomor satu di Brentford dan menatap kemungkinan akan menjadi yang kedua di bawah Aaron Ramsdale. Tapi, apakah Arteta akan setega itu?
Secara kualitas, Raya terlalu bagus jika hanya menjadi cadangan saja. Kita semua bisa lihat bagaimana dirinya menjadi bagian penting dalam perjuangan Brentford bertahan di papan tengah Liga Inggris musim lalu? Raya unggul apabila dibandingkan dengan pemain-pemain Brentford lain. Perannya mungkin sama krusialnya dengan sang striker, Ivan Toney.
Dengan apa yang sudah mantan penjaga gawang Blackburn Rovers itu tunjukan musim lalu, tampaknya Arteta melihat potensi lain di diri Raya. Pelatih yang juga dari Spanyol itu tak mungkin membayar mahal hanya untuk menempatkan Raya di bangku cadangan. Jadi, sudah dipastikan kalau Arteta memiliki rencana khusus untuk sang penjaga gawang.
Alasan Mendasar
Mikel Arteta jadi salah satu fans David Raya sejak lama. Tapi sang pelatih tak mau tergesa-gesa untuk mendatangkannya. Toh, ia masih memiliki Aaron Ramsdale yang performanya kian ciamik. Tapi dalam semusim terakhir, penjaga gawang nomor satu Arsenal itu menunjukan degradasi performa yang cukup signifikan.
Arteta pun menyadari itu. Dilansir Daily Mirror, Arteta melihat Ramsdale mulai kehilangan kepercayaan dirinya dalam menguasai bola. Itu terlihat ketika Arsenal melakoni tur pramusim di Amerika Serikat. Oleh karena itu, perhatian Arteta mulai tertuju pada Raya.
Apalagi penjaga gawang kedua Arsenal, Matt Turner dirasa belum memenuhi kapasitas yang diminta Arteta. Di usianya yang masih muda, Turner memang sudah memiliki kualitas di atas rata-rata pemain seusianya.
Tapi menurut Arteta kualitasnya belum mendekati Aaron Ramsdale, meski sudah setahun menimba ilmu di London. Arteta yang tak mau lagi mempertaruhkan satu tahun berikutnya pada Turner akhirnya melepas sang pemain ke Nottingham Forest dengan kesepakatan permanen.
Selain karena Arteta sudah naksir duluan sama Raya, kepindahannya ke Arsenal juga ada campur tangan pelatih kiper Arsenal, Inaki Cana. Dilansir The Athletic, Cana memiliki kedekatan dengan Raya. Karena dirinyalah yang mendatangkan Raya ke Brentford tahun 2019. Ketika sudah bekerja untuk Arsenal, Cana kembali meyakinkan klubnya untuk memboyong Raya meski urgensinya tak begitu tinggi.
Keistimewaan David Raya
Sebagai pengingat, Raya dan Ramsdale memiliki banyak persamaan. Secara gameplay, Raya piawai menggunakan kaki untuk mendistribusikan bola atau sekadar terlibat dalam permainan. Atribut semacam itu juga dimiliki oleh Ramsdale. Bahkan alasan yang sama jugalah yang membuat Arteta memboyongnya dari Sheffield United dua tahun lalu.
Ramsdale dan Raya juga sama baiknya ketika menghadapi serangan lawan. Refleks dan pembacaan arah bola jadi keunggulan kedua penjaga gawang ini. Tapi musim lalu perbedaannya cukup signifikan. Persentase penyelamatan Ramsdale turun yang awalnya 74% menjadi 70%. Sedangkan Raya konsisten di angka 77,7% dalam dua musim.
Dengan catatan 154 penyelamatan dalam 38 pertandingan, Raya melesat jadi penjaga gawang dengan jumlah penyelamatan terbanyak di Liga Inggris. Mengalahkan Alisson Becker dari Liverpool dan David De Gea dari Manchester United yang mendapatkan Golden Gloves musim lalu.
Itu statistik yang jomplang apabila dibandingkan Ramsdale yang hanya menepis bola sebanyak 94 kali dalam jumlah pertandingan yang relatif sama. Ramsdale unggul dalam catatan clean sheet. Ia mencatatkan 14 kali nirbobol, sedangkan Raya hanya 12 kali. Tapi itu bukan perbandingan apple to apple karena Ramsdale bermain di belakang bek-bek papan atas macam Gabriel Magalhaes dan Ben White.
Selain itu, Raya juga dinilai sebagai kiper yang jauh lebih berani untuk keluar kotak penalti ketimbang Ramsdale. Beberapa kali kita melihat Raya aktif mengambil tendangan bebas di area lawan. Ia juga sesekali terlibat dalam skema kick off yang mana tendangan pertama Brentford langsung ditujukan Raya sehingga dirinya bisa mengedarkan bola langsung jauh ke depan.
Kompetisi Bagi Ramsdale
Alasan utama Mikel Arteta menginginkan David Raya bergabung ke skuadnya adalah untuk persaingan. Arteta enggan membiarkan pemain-pemainnya hidup tenang karena sudah mengantongi kepastian masuk line-up. Mantan asisten pelatih Pep Guardiola itu ingin pemainnya berlatih lebih keras karena ada lawan setimpal yang siap menendang mereka dari skuad utama.
Arteta merasa musim lalu skuadnya kurang ada persaingan. Arteta pun tak hanya memberi pesaing kepada Ramsdale saja. Arsenal mendatangkan Jurrien Timber juga dengan tujuan untuk memberi pesaing bagi Ben White di sisi kanan.
Kepergian Granit Xhaka sebetulnya jadi pembuka jalan bagi Thomas Partey, tapi dengan kedatangan Declan Rice, pemain asal Ghana itu tampaknya harus bekerja ekstra untuk kembali memperebutkan posisinya.
Musim lalu, Gabriel Jesus merupakan satu-satunya penyerang yang dimiliki Arsenal. Ketika dirinya cedera, Arsenal cukup kewalahan soal urusan mencetak gol. Maka dari itu, Arteta menghadirkan Kai Havertz. Gabjes harus waspada karena Havertz menawarkan sesuatu yang berbeda sebagai seorang striker.
Arteta sadar kedalaman skuad jadi salah satu masalahnya musim lalu. Dengan mendatangkan Raya, itu akan menciptakan kompetisi yang sehat antar penjaga gawang. Pola seperti ini akan berdampak baik bagi klub maupun kedua penjaga gawang. Jika Ramsdale cedera, Arteta tak lagi pusing karena masih ada Raya yang kualitasnya hampir sama.
Sistem seperti ini sudah lebih dulu diterapkan oleh Atletico Madrid yang selalu punya dua kiper dengan kualitas tak jauh beda. Hasilnya memuaskan, Atletico selalu menciptakan penjaga gawang top setiap tahunnya. Bahkan Pep Guardiola selangkah lebih maju dari Arteta karena sudah menerapkannya di Manchester City.
Ramsdale Akan Tergantikan?
Jika muncul pertanyaan, apakah ada peluang bagi David Raya untuk menggantikan Aaron Ramsdale sebagai penjaga gawang utama Arsenal? Tentu saja ada. Fungsinya persaingan di posisi ini kan mencari yang terbaik dari yang terbaik. Apabila nantinya Raya yang menunjukan konsistensi bukan tidak mungkin ia akan menggeser Ramsdale. Karena potensi Raya belum sepenuhnya keluar di Brentford.
Bermain di klub yang tak mementingkan penguasaan bola telah membatasi jangkauan umpan Raya. Thomas Frank lebih sering menginstruksikan untuk melepas umpan langsung ke lini depan ketimbang umpan-umpan pendek di lini belakang. Itu beda dengan Arsenal yang gemar memulai serangan dari bawah. Maka dari itu Arteta akan mengeluarkan 100% kemampuan Raya di Arsenal.
Tapi kalau sampai melepas Ramsdale, kemungkinan tampaknya sangat kecil. Karena usia Ramsdale masih 25 tahun. Itu tergolong masih muda bagi seorang penjaga gawang. Arsenal pasti mau bersabar apabila nantinya performa Ramsdale menurun. Dengan transfer ini, lagi-lagi Arteta membuktikan kecerdasannya dalam membangun tim.
Sumber: The Analyst, The Athletic, 90min, Talksport, Daily Mirror