
Fans Inter Milan di seluruh dunia pasti kini sedang berbahagia. Pasalnya, di awal musim ini performa Nerazzurri sedang gacor-gacornya, khususnya di Serie A. Tapi yang perlu diketahui, bahwa penampilan impresif Inter ini diraih tidak tiba-tiba. Ada sebuah Grand Design yang disiapkan secara matang oleh klub. Lalu apakah dengan cara tersebut, musim ini adalah kesempatan besar bagi mereka kembali meraih scudetto?
Sapu Bersih Kemenangan
Bagaimana tidak garang, Nerazzurri sejak kalah di Istanbul 1-0 atas Manchester City sampai giornata ke-5 Serie A belum terkalahkan. Bahkan sejak kompetisi Serie A dimulai hingga giornata ke-5, mereka belum pernah mencicipi yang namanya hasil seri. Semua laga mereka sapu bersih dengan kemenangan.
Tidak hanya menyapu bersih laga dengan kemenangan. Inter membabat lima laga itu dengan cara yang amat meyakinkan. Total 14 gol sudah dikemas dari lima laga itu dan hanya kebobolan satu gol saja. Inter bahkan sempat dinobatkan sebagai tim terproduktif di Serie A, sekaligus tim yang paling kokoh karena paling sedikit kebobolan.
Inter Milan’s start to the season:
▪️ 5 games
▪️ 5 wins
▪️ 14 scored
▪️ 1 conceded
▪️ Top of the leagueSimone Inzaghi’s squad are flying in Serie A ⚫🔵 pic.twitter.com/gYSK1ZEkl5
— B/R Football (@brfootball) September 25, 2023
Oh mungkin lawan Inter masih kategori tim papan bawah, jadi ya wajar saja mereka bisa sapu bersih kemenangan? Oh tidak, Nerazzurri sudah menghadapi rival abadi sekota, AC Milan. Dan hasilnya tak kaleng-kaleng, Inter menang telak 5-1. Inter juga sudah menghadapi finalis UEFA Conference League musim lalu Fiorentina. Hasilnya Inter juga menang telak 4-0.
Kebijakan Transfer Manajemen Inter yang Cerdas
Lalu pertanyaannya kok bisa Inter segacor itu? Padahal kan, pemain pilarnya sebagian besar cabut musim ini. Tak dimungkiri, Inter memang sudah kehilangan tak sedikit pemain pilarnya, seperti Andre Onana, Milan Skriniar, Robin Gosens, Brozovic, Edin Dzeko, sampai Romelu Lukaku.
Namun, justru revitalisasi skuad itulah yang dilakukan Inter. Meski pemain-pemain pilar tadi cabut, mereka merumuskan bagaimana caranya supaya untung sekaligus mendapatkan pengganti yang sama baiknya. Adalah Giuseppe “Beppe” Marotta yang bekerja di balik operasi transfer Inter sejauh ini. Musim ini Beppe Marotta kembali melakukan terobosan-terobosan yang cerdas di La Beneamata.
UPGRADE or DOWNGRADE? 😯
Onana – #Sommer
Handanovic – #Audero
Cordaz – #DiGennaroD’Ambrosio – #Bisseck
Skriniar – #PavardBrozovic – #Frattesi
Gagliardini – #SensiBellanova – #Cuadrado
Gosens – #CarlosDzeko – #Thuram
Lukaku – #Arnautovic
Correa – #Sanchez pic.twitter.com/arKOMc6Xdv— 🏆🏆 🇮🇹 Fans Internazionale FC (@IndoBeneamata) August 22, 2023
Misalnya dengan menjual Onana ke MU. Inter untung besar karena United membeli Onana seharga hampir 55 juta euro. Padahal sang kiper dibeli gratis dari Ajax Amsterdam. Menariknya, setelah kehilangan Onana, Inter justru mendapatkan Yann Sommer dengan harga yang lebih murah. Sommer dibeli dari Bayern Munchen dengan harga hanya 6,75 juta euro saja.
Kehilangan Brozovic yang dibayar Al-Nassr 18 juta euro, malah ditambal oleh Davide Fratessi yang hanya dipinjam dari Sassuolo. Ditambah Davy Klaassen yang dibeli gratis dari Ajax.
Ada juga di bek sayap, mereka menjual Gosens ke Union Berlin dengan harga 13 juta euro, namun mereka malah meminjam Carlos Augusto dari Monza, ditambah membeli Cuadrado dari Juve secara gratis.
Marcus Thuram juga didapatkan gratis dari Gladbach untuk menggantikan Lukaku yang hijrah ke AS Roma. Hilangnya Dzeko juga diganti dengan pemain gratisan maupun pinjaman seperti Alexis Sanchez maupun Marko Arnautovic.
Keuangan Inter
Selain garang di lapangan, Inter juga garang di sektor keuangan. Awalnya seperti dilansir Gazzetta dello Sport, Inter sepanjang musim lalu diprediksi akan menutup laporan keuangan mereka dengan kerugian mencapai 85 juta euro. Maklum, neraca keuangan mereka di bawah pemilik Tiongkok itu masih banyak merugi.
Tapi ternyata, sebuah perbaikan yang sangat signifikan dialami Nerazzuri di akhir musim lalu. Faktor kunci perbaikan keuangan mereka karena keberhasilan tim melaju ke final Liga Champions. Itu memberi porsi cukup besar dalam pendapatan klub di musim lalu.
Inter juga menghasilkan 80 juta euro dalam penjualan tiket musim lalu. Ditambah adanya penurunan beban gaji pemain sebanyak 12%, akibat pemain yang bergaji mahal hengkang musim ini. Inter bahkan juga bisa menghasilkan uang tambahan sebesar 22 juta euro dari kesepakatan dengan pihak sponsor Digital Bits musim lalu.
Onana ➡️ Sommer
Handanovic ➡️ Audero
Skriniar ➡️ nessuno
D’Ambrosio ➡️ Bisseck
Bellanova ➡️ Cuadrado
Gosens ➡️ Carlos Augusto
Brozovic ➡️ Frattesi
Gagliardini ➡️ Nessuno (Sensi?)
Lukaku ➡️ Nessuno
Dzeko ➡️ ArnautovicZhang vi prende per il culo e non lo capite pic.twitter.com/V6SaVpGxrv
— La Gazzetta dello Sport (@Gazzetta_lt) August 16, 2023
Kejelian Pelatih
Bagus secara kebijakan manajemen dan keuangan saja tak cukup. Penampilan garang Inter seperti sekarang ini juga tak luput dari kecerdasan seorang pelatih yang meraciknya. Manajemen Inter dalam melakukan kebijakan transfer tentu tak sembarangan. Marotta terus berkomunikasi dengan Simone Inzaghi apa yang dibutuhkan skuad.
Sosok Inzaghi ini lekat dengan taktik tiga bek dengan formasi 3-5-2 dan segala variannya. Sudah sejak melatih Lazio, Inzaghi menerapkan skema tersebut. Format itulah yang jadi dasar filosofi permainan Inter. Menariknya, filosofi itu sudah diterapkan sejak sebelum Inzaghi, yaitu saat berhasil dilakukan oleh Antonio Conte.
In: #Thuram, #Frattesi, #Bissek, #Cuadrado, #Sommer, #Audero, #CarlosAugusto, #Arnautovic, #Sánchez e #Pavard.
Out: #Dzeko, #Skriniar, #Gagliardini, #Lukaku, #Bellanova, #DAmbrosio, #Brozovic, #Handanovic, #Onana, #Gosens e #Correa.#Inter
Voto mercato: 7️⃣
(Foto #Gazzetta) pic.twitter.com/OHTTQ6Iw2m
— Bettino Calcaterra (@Bett_Calcaterra) August 29, 2023
Artinya, filosofi permainan Inter dengan tiga bek hingga kini tak berubah alias terus berkesinambungan. Hal itu juga menjadi faktor kenapa Inter masih konsisten berada di level atas hingga musim ini.
Tambal Sulam Yang Tepat
Musim ini Inzaghi kembali sukses menambal pemain sesuai kebutuhan tanpa mengubah format tiga bek. Pembelian Pavard juga sesuai karena ia bisa berfungsi di salah satu tiga bek tengah. Oh iya, ada juga pilar baru yang masih muda, yakni Yann Bisseck.
Selain itu, kiper yang menggantikan Onana, Yann Sommer tampil sangat solid di bawah mistar. Menurut Fbref, penjaga gawang yang dibeli murah dari The Bavarians itu sudah melakukan delapan kali penyelamatan dari sembilan tembakan yang dihadapi dalam lima laga di Serie A.
4ème clean sheet en 5 matchs de Serie A pour Yann Sommer ⚫️🔵 pic.twitter.com/f5yQOQQVlM
— Inter FR (@InterMilanFRA) September 24, 2023
Di lini tengah, kehilangan Brozovic tak jadi soal. Inzaghi kini punya Frattesi yang sudah ciptakan satu gol. Ia bisa melengkapi peran Barella, Calhanoglu, maupun Mkhitaryan. Kehilangan Lukaku juga tak jadi soal, karena duet Marcus Thuram dan Lautaro Martinez sampai giornata ke-5 Serie A sudah mengemas total tujuh gol.
🚨 Lautaro Martinez et Marcus Thuram avec le nouveau maillot Third de l’Inter ⚫️🟠 pic.twitter.com/tnlZkTPUJU
— Inter FR (@InterMilanFRA) September 18, 2023
Kesempatan Terbaik Simone Inzaghi
Dengan konsistennya Inter di awal musim ini, langsung teringat ketika Inter konsisten di musim 2020/21 ketika dilatih Conte. Di musim itu Inter hanya kalah tiga kali di Serie A dan berhasil meraih Scudetto.
Hal itu belum pernah diulangi lagi oleh Inter pasca dipegang Simone Inzaghi. Inzaghi di musim pertamanya memegang Inter kalah saing dengan AC Milan dalam perebutan Scudetto. Di musim keduanya, Inzaghi juga kalah saing dengan Napoli.
Musim ini adalah musim ketiga Inzaghi. Apakah ini kesempatannya meraih Scudetto? Bisa jadi ini memang kesempatan emas. Mumpung tim seperti Napoli, AS Roma, maupun Lazio sedang terpuruk. Paling hanya Juventus dan AC Milan yang menjadi kompetitor Inter meraih Scudetto musim ini. Itu kalau Juventus tak kena kasus lagi. Sedangkan AC Milan sendiri sudah terbukti hancur dilibas Inter.
Con tutto il bene ma l’Inter a oggi è un downgrade.
Onana-Handa➡️Sommer-Audero Skriniar➡️Bisseck Gosens➡️C.Augusto Brozovic➡️Frattesi
Lukaku➡️Thuram
Prende Cuadrado 35enne e forse Arnautovic 34ennePer me non è la favorita. pic.twitter.com/wM0frWg4z6
— Il Darion 1926 – 🏆🇮🇹3️⃣ (@ildarion_1926) August 12, 2023
Ya, ini tergantung mental Simone Inzaghi. Karena ia belum pernah merasakan nikmatnya meraih Scudetto sebagai pelatih. Mentok hanya sebagai runner-up. Koleksi trofinya hanya Coppa Italia maupun Piala Super Italia. Jadi, sudah waktunya Simone Inzaghi. Buktikan pada dunia bahwa kini saat terbaik Inter rebut kembali Scudetto!
Il #demonedipiacenza, Simone #Inzaghi pic.twitter.com/s74OJ5zfn0
— 𝚂𝚊𝚖𝚞𝚎𝚕𝚎 (@ssamuele29) September 24, 2023
Sumber Referensi : goal.com, footballtransfer, trasnfermarkt, fbref