
Ada pemandangan mengejutkan di Championship atau kasta kedua Liga Inggris. Klubnya Elkan Baggot, Ipswich Town hingga pekan ke-10 masih memuncaki klasemen Championship. Padahal nih, klubnya Elkan Baggot tersebut termasuk “anak kemarin sore” di Championship. Bagaimana bisa sih klub yang lama tak terdengar di kasta tertinggi Liga Inggris itu bisa naik performanya musim ini?
Prestasi Ipswich Town
Mendengar tim bernama Ipswich Town mungkin masih asing di telinga anak jaman sekarang. Pasalnya, sudah lama tim ini tak nongol lagi di Liga Inggris. Terakhir kali mereka mencicipi Liga Inggris yakni di tahun 2002. Lalu prestasi klub ini apa saja?
Klub yang bermarkas di Portman Road ini ternyata pernah meraih beberapa prestasi di masa silam. Juara Liga Inggris pun mereka pernah raih, yakni di tahun 1962. Juara Piala FA juga pernah diraih mereka tahun 1978. Bahkan gelar di level Eropa pun ternyata pernah diraih. Yakni ketika menjadi juara Piala UEFA tahun 1981.
ON THIS DAY 1981: Ipswich Town win the UEFA Cup in Amsterdam against AZ Alkmaar #ITFC pic.twitter.com/uu2e0iS01L
— FootballAwaydays (@Awaydays23) May 20, 2022
Di masa kejayaannya, Ipswich Town pernah diperkuat oleh pemain-pemain seperti Bobby Robson, Titus Bramble, Kieron Dyer, sampai Darren Bent. Lalu, bagaimana kondisi Ipswich sekarang? Apa yang membuat mereka tiba-tiba menghentak di EFL Championship?
On this day in 1981 Sir Bobby Robson led Ipswich Town to win the UEFA Cup Final, beating AZ5-4 on aggregate
A year later, after a 13 year tenure at the club Bobby would be called up by the FA and offered the job as England manager
Born winner, born Geordie, born icon#NUFC pic.twitter.com/h0IuqHW6zV
— Magpie 24/7 (@Magpie24_7) May 20, 2021
Baru Promosi Musim Lalu
Menariknya, klub berjuluk The Tractor Boys ini ternyata baru promosi ke Championship musim ini. Musim lalu Ipswich Town hanya berkutat di League One atau liga kasta ketiga Inggris. Sebab klub dari Suffolk, Inggris ini sudah terdegradasi sejak tahun 2019 silam. Saat terdegradasi, itu adalah hari paling kelam yang pernah dialami The Tractors Boys, sekaligus menjadi aib tersenidiri.
IPSWICH TOWN ARE PROMOTED TO THE CHAMPIONSHIP 🆙🚨 pic.twitter.com/1fEq5tlbVF
— Football Daily (@footballdaily) April 29, 2023
Mengapa? Sebab di tahun itu adalah untuk pertama kalinya Ipswich tergusur ke League One setelah 62 tahun tidak terdegradasi ke sana. Terpaksa, usai terdegradasi ke League One, Ipswich harus memulai berjuang dari nol lagi. Dua musim lamanya The Tractor Boys bersama pelatih Paul Lambert tak bisa naik kasta ke Championship.
Lalu pada akhir tahun 2021, datanglah seorang pelatih baru berpaspor Irlandia Utara. Orang itu adalah Kieran McKenna. Hebatnya, pelatih yang ditunjuk ini adalah bekas asisten Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer saat di Manchester United. Lambat laun McKenna pun bisa membenahi tim ini setingkat lebih maju.
Since being promoted from League One in 2022/23, Ipswich Town have:
◉ Won the joint-most points in the Championship (21)
◉ Scored the joint-most goals in the Championship (17)
◉ Knocked Premier League Wolves out of the League Cup
What a start from Kieran McKenna’s side. 👏 pic.twitter.com/DuAUVbgDwI
— Squawka (@Squawka) September 26, 2023
Faktor Pelatih
Pengalaman McKenna menimba ilmu dari para pelatih top jadi modal bagi dirinya. Di MU, McKenna juga sempat memegang skuad junior U-18. Memang, karier pelatih muda yang satu ini lebih banyak dihabiskan untuk melatih tim junior. Selain melatih tim U-18 Manchester United, McKenna juga pernah melatih tim junior Nottingham Forest, Leicester City, maupun Tottenham Hotspur.
#itfc
Kieran McKenna rode the Man United rollercoaster coaching under Jose Mourinho and Ole Gunnar Solskj… https://t.co/huR549QGcO via https://t.co/VVtJkQZ7DU— The Cruncher (@TheCruncher76) September 28, 2023
Memang benar bahwa Kieran McKenna masih nihil trofi. Tapi kalau soal potensi dan gaya permainan, bisalah diadu. Memegang Ipswich Town di tengah inkonsistensi musim 2020/21 buktinya ia bisa survive dan terhindar dari ancaman degradasi.
Bagaimanapun McKenna punya jasa besar bagi kebangkitan Ipswich di League One. Bahkan tak butuh waktu lama baginya untuk membawa Ipswich naik kasta ke Championship. Terhitung hanya satu setengah musim saja ia melakukannya. Tidak hanya itu, Ipswich juga promosi dengan cara meyakinkan.
Mereka hanya kalah empat kali di League One musim 2022/23. Menjadikannya klub dengan jumlah kekalahan tersedikit di League One musim itu. Ipswich di musim itu juga menjadi tim yang paling banyak membobol gawang lawan di League One, yakni 101 gol. Ipswich Town juga menjadi tim tersedikit kebobolan di League One musim itu dengan hanya 35 gol. Jauh lebih sedikit dari sang juara, Plymouth Argyle (47 gol).
Sistem yang dimainkannya McKenna sejak membesut Ipswich selalu berkesinambungan, yakni 4-2-3-1. Ya, kurang lebih sama seperti mantan majikanya dulu Mourinho maupun Ole. Menurut Total Football Analysis, cara bermain McKenna ini menarik.
𝐈𝐩𝐬𝐰𝐢𝐜𝐡 𝐓𝐨𝐰𝐧’𝐬 𝐑𝐞𝐬𝐮𝐫𝐠𝐞𝐧𝐜𝐞 🔵
Ipswich Town have made a brilliant start to life back in the Championship under young manager Kieran McKenna.
Could they achieve back-to-back promotions and return to the Premier League for the first time since 2002?#ITFC
— Opta Analyst (@OptaAnalyst) September 28, 2023
Segi penguasaan bola dan kreativitas individu menjadi yang sangat ditonjolkan. Namun meski doyan penguasaan bola, cara bermain McKenna juga bisa direct dengan sirkulasi bola cepat. Intensitas pressing-nya juga tinggi musim lalu di League One.
Suntikan Pemain Muda
Begitu pula apa yang terjadi musim ini di Championship. Tak terduga juga tim promosi seperti mereka bisa menjadi pemuncak klasemen sementara hingga pekan ke-10. Mereka sementara hanya kalah sekali lawan Leeds, dan seri sekali lawan Huddersfield. Mereka juga masih yang terbanyak di Championship kalau urusan mencetak gol, yakni 21 gol.
Taktik 4-2-3-1 masih diandalkan McKenna musim ini. Ia sukses mempertahankan kerangka tim terbaiknya musim lalu. Menurut The Analyst, pemain seperti Marcus Harness, George Hirst, Nathan Broadhead, Wesley Burns, maupun Conor Chaplin masih menjadi juru gedor produktif lini serang Ipswich.
⚽️ Ipswich Town’s Championship goalscorers so far:
🔵 N. Broadhead (4)
🔵 C. Chaplin (4)
🔵 G. Hirst (2)
🔵 F. Ladapo (2)
🔵 L. Woolfenden
🔵 K. Jackson
🔵 O. Hutchinson
🔵 H. Clarke
🔵 M. Luongo
🔵 B. Williams
🔵 W. Burns
🔵 M. HarnessIt’s a team effort! 💪#CCP | #ITFC pic.twitter.com/BDg2L59Mn1
— The Championship Chat Podcast (@Champchatpod24) October 6, 2023
McKenna musim ini juga menambahkan beberapa pemain muda pinjaman dari tim-tim besar Liga Inggris. Seperti pemain pinjaman dari MU Brandon Williams, Omari Hutchinson dari Chelsea, maupun Dane Scarlett dari Spurs.
Para pemain muda tersebut terbukti menambah variasi permainan Ipswich jadi makin kaya. Nama Hutchinson misalnya. Sumbangan gol dari pemain pinjaman The Blues ini sukses mengandaskan Wolves di Carabao Cup. Brandon Williams pun juga sama. Meski sebagai bek sayap, ia juga sudah ciptakan gol.
Ada Nama Elkan Baggot
Jangan lupakan juga pemain kebanggaan Indonesia, Elkan Baggot yang juga jadi andalan di Ipswich. Memang, Baggot musim lalu cuma dipinjamkan ke klub seperti Cheltenham Town maupun Gillingham. Namun musim ini, McKenna mempertahankannya sebagai salah satu stok bek tengah Ipswich. Meski McKenna lebih sering memilih duet Luke Woolfenden dengan George Edmundson, tapi Balgott tetap diperhatikan sebagai alternatif rotasi.
👌 A Town debut for Elkan Baggott this evening.
🇮🇩 | #itfc pic.twitter.com/CIDbjbxD7b
— Ipswich Town (@IpswichTown) October 6, 2020
Terlihat buktinya ketika Baggot bermain 90 menit menjadi bek tengah Ipswich kala mengandaskan Wolves di Carabao Cup. Penampilannya bahkan sempat dipuji banyak kalangan termasuk dari para senior bek Ipswich Town.
Masa depan Baggot tampaknya akan cerah di Ipswich bersama McKenna. Syukur-syukur ia bisa terus dipercaya menjadi bagian dari tim ini. Apalagi nih, kalau musim ini benar-benar Ipswich bisa promosi ke Liga Inggris. Bisa sangat bangga rakyat Indonesia ada salah satu pemainnya bermain di Liga Inggris.
23 victoires en 26 matchs, actuellement deuxième de Championship, de belles constructions de jeu, des bangers, remonter les Wolves 3-2 en Carabao Cup…
Ipswich Town atteint des sommets vertigineux.
— Feuille de Match (@fdematch) September 27, 2023
Peluang Ke Liga Inggris
Mungkin masih terlalu jauh perjalanan The Tractors Boys meniti jalur promosi ke Liga Inggris. Tapi setidaknya sebagai tim promosi, bisa memuncaki klasemen sementara Championship saja, sudah jadi modal besar bagi perjalanan panjang mereka musim ini.
🔝 @IpswichTown lead the way after tonight’s victory!#EFL | #SkyBetChampionship pic.twitter.com/xSUUB4s6FV
— Sky Bet Championship (@SkyBetChamp) October 3, 2023
Mengingat, pesaing-pesaing mereka untuk promosi pasti banyak. Ada Leicester City di bawah asuhan mantan asisten Pep Guardiola, Enzo Maresca. Jangan juga dilupakan tim-tim seperti Leeds United, Norwich, West Bromwich, maupun Southampton.
Ada juga pelajaran berharga untuk McKenna dari Michael Carrick musim lalu ketika memegang Middlesbrough. Meski penampilan Middlesbrough gacor selama semusim penuh di Championship, tapi nyatanya mereka gagal promosi ke Liga Inggris. Well, McKenna harus berkaca pada peristiwa tersebut.
Menjadi menarik membahas step by step klub ini naik kasta. Akan tambah menarik jika tim ini mampu di tiga musim berturut naik kasta. Dari League One, Championship, lalu Liga Inggris. Ya, semoga saja klub Elkan Baggot ini konsisten hingga akhir musim dan bisa mewujudkannya.
🚜 Ipswich Town’s league form since February 18, 2023:
✅✅✅✅✅✅✅✅🤝✅✅✅✅✅🤝✅✅✅❌✅✅✅✅🤝✅
The Tractor Boys have taken 66 points from the last 75 on offer! 👏👏👏
𝗥𝗘𝗟𝗘𝗡𝗧𝗟𝗘𝗦𝗦! 🔥#CCP | #ITFC pic.twitter.com/TvFCJZLBkD
— The Championship Chat Podcast (@Champchatpod24) October 5, 2023
Sumber Referensi : theanalyst, totalfootballanalysis, dailymail, onefootball, transfermarkt, telegraph