Benang Ruwet Saga Transfer Harry Kane ke Bayern Munchen

Harry Kane yang sudah berada di bandara dipaksa untuk menunda keberangkatannya ke Jerman, karena Daniel Levy ingin bernegosiasi ulang soal rincian kontrak yang ditawarkan Bayern.

Melihat itu, legenda Newcastle, Alan Shearer memposting foto seorang pilot yang diedit dengan wajahnya sendiri ke Twitter. Dalam postingan tersebut, Shearer menuliskan “Ayo Harry, waktunya pergi!” Ia berkelakar akan dengan senang hati mengantarkan Kane ke Jerman demi melindungi statusnya sebagai pemain dengan gol terbanyak di Premier League.

Meski sempat tertahan selama kurang lebih lima jam, Fabrizio Romano melaporkan kalau Harry Kane dipastikan telah mendarat di Munchen untuk menjalani tes medis. Spurs yang sempat menolak tiga kali tawaran dari Bayern pun akhirnya luluh dan merelakan sang pemain pergi ke Bundesliga. Lantas, apa yang membuat Spurs berubah pikiran?

Setelah Beberapa Kali Gagal Pindah

Musim panas tahun 2023 bukan kali pertama Harry Kane memiliki kesempatan untuk hengkang dari klub yang telah membesarkan namanya itu. Dalam beberapa tahun terakhir, Kane yang selalu konsisten mencetak dua digit gol per musim jadi incaran banyak klub top Eropa.

Mungkin yang paling diingat ketika Kane pernah tinggal selangkah lagi berseragam Manchester City tahun 2021. Juara bertahan Liga Inggris itu diketahui sebagai satu-satunya tim yang ngotot ingin mendaratkan Kane musim tersebut. Namun, bos Tottenham, Daniel Levy tak kunjung melepas Kane. Kapten timnas Inggris itu pun dibuat frustrasi karena proses transfer ke City tak kunjung terealisasi.

Padahal Manchester City sudah memenuhi harga yang dipatok oleh Spurs. City menyodorkan 125 juta pound atau Rp2,4 triliun untuk memboyong sang pemain. Kane pun sudah mencapai kata sepakat dengan City, tapi Spurs diam. Mereka enggan menanggapi uang melimpah yang diberikan City.

Selain klub asal Manchester itu, ada Real Madrid, Manchester United, dan PSG yang secara bergantian datang untuk berusaha meyakinkan Spurs agar mau melepaskan aset paling berharganya itu. Tapi keputusan The Lilywhites tetap sama, mereka belum mau melepasnya.

Bayern Munchen Datang

Tapi kekolotan Daniel Levy seketika luluh ketika raksasa Bundesliga, Bayern Munchen datang di bursa transfer kali ini. Sejak kehilangan Robert Lewandowski yang memilih hijrah ke Spanyol, The Bavarian memang tengah mencari pengganti yang sepadan. Niat ingin mendatangkan Kane, musim 2022/23 Bayern justru mendatangkan pemain asal Senegal, Sadio Mane.

Nah, di musim panas kali ini, Bayern kembali datang untuk menawar Kane setelah Mane dianggap gagal total dan dilepas ke Al-Nassr. Tak mudah bagi Bayern mencapai kata sepakat dengan Spurs. Setelah tiga penawaran resmi ditolak, akhirnya Bayern Munchen dan Spurs sepakat di harga 120 juta euro termasuk bonus atau setara dengan Rp2 triliun.

Menurut beberapa sumber, Harry Kane disebut akan menandatangani kontrak berdurasi empat tahun bersama langganan juara Liga Jerman itu. Kane akan diberi kehormatan untuk mengenakan nomor punggung 9 yang sudah tidak pernah digunakan sejak kepergian Lewandowski.

Di balik kegigihan Bayern Munchen mengejar Kane, kesepakatan ini justru menimbulkan pertanyaan besar. Jika karena uang, kenapa waktu itu Spurs tak melepasnya saja ke City? Toh uang yang ditawarkan Bayern jauh lebih kecil dari City beberapa tahun lalu. Ternyata ada banyak faktor yang mendorong Spurs akhirnya meruntuhkan tembok pembatas dan melepas pemainnya itu.

Spurs Enggan Lepas Kane ke Klub Inggris

Salah satunya adalah karena Spurs enggan melepas Harry Kane ke klub Liga Inggris lain. Itu terbongkar ketika Manchester United yang datang untuk menawar penyerang berkebangsaan Inggris tersebut. Daniel Levy benar-benar menolak mentah-mentah ketika perwakilan United datang berkunjung ke markas Spurs.

Sky Sports pernah melaporkan, Tottenham enggan melepas Kane, apalagi ke Manchester United atau sesama klub Inggris lain. Sebab itu membuat para rival menjadi bertambah kuat. Jika rival bertambah kuat, peluang juara Spurs semakin kecil. Padahal ketika ada Harry Kane pun mereka tak kunjung juara ya ges ya?

Kalau pun terpaksa, tampaknya Spurs lebih suka melepas Harry Kane ke luar negeri. Spurs bahkan lebih rela melepas Kane secara gratis ke klub luar Liga Inggris ketimbang menerima ratusan juta euro dari pesaingnya di Liga Inggris.

Daniel Levy memang dikenal sebagai pribadi yang kolot dan susah diajak diskusi. Saking kolotnya, sebelum menerima tawaran FC Hollywood, Levy masih punya keyakinan kalau sang pemain mau memperpanjang kontraknya dengan Spurs. Ia bahkan berani mengambil resiko dengan menunggu hingga tahun depan demi membujuk Kane untuk bertahan di London.

Sisa Kontrak dan Harga yang Cocok

Selain alasan tersebut, pihak Tottenham Hotspur mempertimbangkan situasi Harry Kane yang sudah menunjukan gelagat ingin hengkang setiap tahunnya. Perlu diketahui, kontrak Kane hanya menyisakan satu tahun di Spurs.

Dilansir ESPN, Kane telah memberikan keputusannya kepada klub kalau dirinya enggan bertahan di Spurs untuk waktu yang lebih lama. Maka dari itu, Kane tak mau menandatangani kontrak baru yang sudah beberapa kali disodorkan oleh manajemen. Ketika Bayern Munchen datang, Kane hanya menginginkan kepindahan, jadi tak ada opsi lain. 

Mendengar pernyataan seperti itu, manajemen Spurs mulai kebakaran jenggot. Yang awalnya mau bertaruh hingga tahun terakhir kontrak, klub mulai panik. Karena sebetulnya mereka enggan kehilangan Kane dengan cuma-cuma tahun 2024. 

Karena di musim panas kali ini yang serius ingin menggaet Harry Kane hanya Bayern Munchen, mau tak mau Spurs harus mendengarkan tawaran dari mereka.Toh, Spurs tak akan bermain di Eropa musim depan, jadi Kane sudah jelas lebih memprioritaskan untuk hengkang.

Tapi lagi-lagi si Levy ngotot tak mau menurunkan harga Kane. Tawaran pertama Bayern senilai 80 juta euro (Rp1,3 triliun) pun ditolak mentah-mentah olehnya. Levy mau melepas Kane apabila tawaran Bayern tak kurang dari 100 juta euro. Bayern yang sudah ngebet banget dan kehabisan waktu akhirnya memenuhi permintaan Spurs.

Happy Ending?

Dan musim ini situasinya mendukung, baik di Spurs maupun dari Bayern sangat mendukung untuk kepindahan Kane. Bahkan sang pelatih baru, yakni Ange Postecoglou merestui kepindahannya ke Bayern Munchen. 

Dilansir The Guardian, Ange tak terkejut dengan keputusan Kane. Ia bahkan menyampaikan kepada para pemain lain untuk tak menghiraukan keputusan rekannya itu. Sang pelatih bahkan yakin timnya tetap bisa bangkit meski sudah tak bersama Harry Kane.

Sikap ini tentu berbeda dengan beberapa manajer Spurs sebelumnya. Contohnya saja ketika Mauricio Pochettino masih menukangi klub London tersebut. Ia mengatakan kalau tak ada alasan yang kuat untuk Kane meninggalkan Spurs. Karena sang pemain berpeluang meraih gelar Sepatu Emas setiap tahunnya.

Jadi tak heran kalau musim panas ini dirasa jadi tahun yang pas untuk Harry Kane pergi. Persetan dengan kalimat yang menyebut penyerang berusia 30 tahun itu meninggalkan Spurs di saat tim membutuhkannya untuk bangkit. Di sisi lain, semua ini demi akhir karir yang bahagia. Usianya sudah tak muda lagi. Untuk meraih trofi, Kane harus pindah sekarang atau tidak sama sekali.

Sumber: The Athletic, Sky Sport, ESPN, The Guardian, Mirror

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *