
Masa depan Ancelotti di Real Madrid jadi salah satu subjek paling panas di beberapa minggu terakhir. Performa yang tidak memuaskan di Liga adalah alasan utama mengapa masa depan Ancelotti di Bernabeu patut dipertanyakan. Terlebih lagi di Liga, Madrid saat ini tengah tertinggal dengan rival abadi mereka Barcelona dengan selisih yang cukup jauh.
Kemarin Ancelotti membawa Real Madrid menang besar atas Barcelona di ajang Copa del Rey. Mereka mengakhiri laga itu dengan skor 4-0, membuat anak asuh Xavi Hernandez tersingkir. Sekaligus membawa Real Madrid ke final Copa del Rey untuk pertama kalinya sejak tahun 2014. Tapi kemenangan itu tidak bisa menjamin masa depan Ancelotti.
Jika Ancelotti hengkang, ini akan jadi hal yang disayangkan. Pelatih Italia itu adalah pelatih kesayangan Madridista. Apalagi mengingat fakta bahwa ia adalah pelatih yang membawa Real Madrid ke gelar la decima yang jadi kebanggaan. Meskipun begitu, para madridista tidak perlu cemas. Walaupun Ancelotti hengkang dari Real Madrid ia tidak akan sudi untuk pindah ke Barcelona.
Ancelotti Ogah ke Barcelona
Hal itu ia ungkapkan di konferensi pers sebelum laga melawan Villareal. Saat itu ia ditanya seorang wartawan apakah dirinya akan bertukar tempat dengan Xavi jika situasinya memungkinkan. Tapi Ancelotti langsung dengan tegas menolak ide tersebut. Ia berkata tidak mungkin kalau dirinya melatih Barcelona.
“Bagi saya tidak mungkin untuk melatih Barcelona. Saya tidak akan berubah” Ucapnya dikutip dari AS.
Ancelotti mengaku kalau pendiriannya itu berdasarkan rasa hormatnya dengan sejarah klub. Baginya jika ia melakukan hal itu, maka ia sudah tidak menghormati sejarah. Lagipula, Ancelotti mengatakan kalau dirinya bahagia di Madrid dan tidak ingin pindah ke mana-mana.
“Anda harus menghormati sejarah pribadi dengan klub. Saya tidak akan melakukannya. Saya tidak akan menukar posisi saya pada siapapun. Itu karena saya masih bahagia disini, dimana orang-orang mencintai saya dan ini adalah klub terbaik di dunia” Tegasnya.
Perkataan Ancelotti memang ada benarnya. Dalam kasus seorang pemain, mungkin banyak yang pernah bermain untuk Barcelona dan Real Madrid selama karir sepakbolanya. Seperti Luis Figo, Ronaldo, bahkan mantan pelatih Barcelona, Luis Enrique.
Tapi hanya ada satu pelatih yang pernah jadi pelatih Madrid dan Barcelona. Ia adalah Radomir Antic. Ia melatih Real Madrid dari bulan Maret 1991 sampai dengan Januari 1992. Kemudian ia sempat jadi pelatih Barcelona untuk waktu yang singkat di tahun 2003. Sebelum akhirnya ia jadi pelatih timnas Serbia di Piala Dunia 2010 dan meninggal di tahun 2020 kemarin.
Meskipun pernah melatih tim sehebat el real dan blaugrana, Antic tidak pernah memenangkan trofi di kedua tim itu. Ia hanya pernah memenangkan dua trofi dalam karirnya. Yaitu gelar La Liga dan Copa del Rey bersama Atletico Madrid di tahun 1996.
Sedangkan untuk Carlo Ancelotti, terlalu banyak kenangan indah yang ia ukir di dua periodenya bersama Real Madrid. Ia telah membawa banyak trofi ke Stadion Santiago Bernabeu. Diantaranya dua Liga Champions, dua UEFA Super Cup, dua Piala Dunia Antar Klub, satu Copa del Rey, dan satu La Liga. Bersama Madrid, Ancelotti juga dapat gelar individu sebagai pelatih terbaik pada musim 2014/15.
Chelsea Ingin Reuni Dengan Ancelotti
Setelah apa yang telah dilalui dan diraih Ancelotti bersama los blancos itu, melatih Barcelona bukanlah pilihan. Tapi itu bukan berarti Ancelotti tidak diminati klub lain. Ia sempat dirumorkan untuk melatih timnas Brasil. Itu dikonfirmasi sendiri oleh pelatih berusia 63 tahun itu.
“Kenyataanya tim nasional Brasil menginginkan saya. Saya suka itu, menurut saya itu menarik” ungkapnya dikutip dari ESPN sekitar satu minggu yang lalu.
meskipun Ancelotti mengaku tertarik latih timnas Brasil, ia tidak mengiyakan tawaran tersebut. Setidaknya untuk saat ini. Ancelotti masih ingin menyelesaikan kontraknya di Real Madrid dan akan bertahan selama yang Madrid inginkan.
“Anda harus menghormati kontrak yang anda punya. Dimana itu kontrak yang ingin anda penuhi. Semuanya jelas, saya akan bertahan selama Madrid mengijinkan saya untuk bertahan” Imbuhnya.
Kabar terakhir melaporkan bahwa Todd Boehly sedang memonitor Ancelotti. Ia ingin memboyong Ancelotti ke Stamford Bridge.
Setelah memecat Thomas Tuchel dan Graham Potter musim ini, Chelsea mengangkat legenda klub Frank Lampard sebagai pelatih sementar. Namun, pemilik Chelsea saat ini sedang mencari pelatih permanen baru. Rekam jejak Ancelotti dan keterbukaanya untuk bekerja dengan direktur teknis Chelsea membuatnya jadi kandidat yang kuat.
Chelsea tentu bisa jadi pilihan aman jikalau Ancelotti memang didepak Madrid musim depan. Tidak seperti timnas Brasil yang mana ia belum pernah ia tangani sebelumnya, Stamford Bridge pernah jadi rumah Ancelotti dulu.
Ia pernah menjadi pelatih Chelsea dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Selama waktunya di London biru itu, ia telah mempersembahkan satu trofi Premier League, satu Piala FA, dan satu Community Shield.
Meskipun begitu, hari terakhirnya di Chelsea bukanlah memori yang menyenangkan untuk diingat. Saat itu Ancelotti dipecat secara kejam setelah hanya beberapa jam setelah kalah di laga pamungkas Premier League tahun 2011. Padahal saat itu Ancelotti membawa Chelsea jadi runner up Liga Inggris.
Peluang Ancelotti Bertahan di Madrid
Tapi mari kita beranjak dari pembahasan kemana Ancelotti berlabuh. Pertanyaan yang tak kalah penting adalah mungkinkah Ancelotti bertahan di Real Madrid musim depan? Sebagaimana Ancelotti yang sangat ingin untuk bertahan di Bernabeu lebih lama lagi.
Jawabannya mudah tapi sulit dicapai. Yaitu ia harus memenangkan trofi besar musim ini. Bagi klub seperti Real Madrid, piala bukanlah sebuah kemewahan tapi lebih seperti keharusan.
Jika Ancelotti gagal mempersembahkan satu trofi bergengsi, maka nasibnya di Madrid akan habis. Dan mengingat bagaimana Real Madrid tidak memprioritaskan Copa del Rey di musim-musim sebelumnya, maka aman untuk bilang memenangkan piala liga tidak bisa menyelamatkan Ancelotti.
Fokus Madrid pertama adalah La Liga. Tidak ada cara lain bagi los blancos untuk menegaskan dominasi di Spanyol kalau tidak menjuarai La Liga. Tapi minggu lalu Ancelotti kalah di laga el clasico dengan skor 2-1. Itu membuat jarak 12 poin dari Barcelona yang memuncaki klasemen. Oh iya, finis di bawah Barcelona juga bakal jadi rapor merah Ancelotti.
Bisa dibilang, Madrid punya peluang lebih besar di Liga Champions. Disini posisi Madrid jauh lebih diuntungkan. Lawannya adalah tim papan tengah liga Inggris, Chelsea. Jika Madrid bisa menyingkirkan Chelsea, maka Ancelotti akan bertemu dengan tantangan sebenarnya. Yaitu antara Man City atau Bayern Munchen di semifinal.
Sumber referensi: AS, Football.Italia, Universal, Universal 2, ESPN, ESPN 2