
Liga Primer Inggris memasuki pekan-pekan terakhir. Banyak kejutan terjadi jelang penghujung musim. Arsenal yang katanya akan bertarung hingga akhir dengan Manchester City untuk merebut gelar juara, justru terjungkal oleh Brighton and Hove Albion.
Ketika banyak orang mengira Liverpool sudah tak ada harapan untuk ke Liga Champions, tim itu malah menggenapi sembilan laga tanpa kalah dengan kemenangan telak atas Leicester City. Ya, Premier League memang penuh dengan kejutan.
Kejutan tersebut bukan hanya dari tim-timnya, melainkan juga munculnya beberapa talenta hebat. Namun, di antara sekian banyak talenta hebat yang muncul, ada segelintir nama yang sejatinya bagus, tapi namanya kurang dikenal alias underrated. Berikut ini pemain underrated di Liga Inggris musim 2022/23 versi Starting Eleven.
Michael Olise
Proyek Crystal Palace di tangan mantan pemain Arsenal, Patrick Vieira memang telah disudahi. Namun, tak sedikit pemain Palace yang tampil luar biasa sepanjang musim ini. Orang akan menyebut Wilfried Zaha atau Marc Guehi. Tapi kita juga tak boleh melupakan sosok Michael Olise.
Benar. Olise bukan pemain bintang. Ia juga bukan pemain bernilai tinggi. Tapi penampilannya di musim ini layak diacungi jempol. Olise adalah pemain kunci The Eagles. Kreativitas yang diciptakan oleh Crystal Palace banyak yang berasal dari pemain 21 tahun tersebut.
Michael Olise is the first Crystal Palace player to provide 10+ assists in a single Premier league season.
There’s no one Like Mike. 👟 pic.twitter.com/2AhTO5B3Qk
— Squawka (@Squawka) May 13, 2023
Musim ini, sampai pekan ke-36, Olise masuk dalam jajaran top asis di Premier League, dengan 10 asis. Ia menyamai Mohamed Salah, Leandro Trossard, dan Riyad Mahrez. Jumlah asis Olise bahkan mengungguli pemain top seperti Bruno Fernandes, Andrew Robertson, sampai Ivan Perisic.
Ketiganya sampai pekan ke-36 baru mengemas delapan asis. Well, Olise juga menjadi pemain Crystal Palace pertama yang mencetak sepuluh asis dalam semusim. Mengungguli Wilfried Zaha pada 2016/17 dan Wayne Routledge pada 2004/05.
Lewis Dunk
Selama dilatih Roberto De Zerbi, Brighton and Hove Albion tampil lumayan konsisten. Mereka bahkan mengalahkan Arsenal di Emirates. Performa impresif pasukan De Zerbi membuat nama-nama pemainnya kemudian dikenal. Para penggemar pasti mengenal sosok Kaoru Mitoma, Estupinan, sampai Mac Allister.
Dari sekian pemain Brighton rasanya Lewis Dunk layak menjadi pemain underrated musim ini. Penampilannya memang tidak begitu kelihatan. Tapi kapten The Seagulls itu adalah jenderal lini belakang. Dunk, oleh De Zerbi tidak hanya menjadi tembok besar di sektor pertahanan Brighton.
Ia juga disulap menjadi pengumpan jitu. Dilansir The Athletic, tingkat keberhasilan Dunk dalam mengolah bola lebih baik dari Thiago Silva dan Rodri. Dunk sudah mencatatkan 1343 umpan sukses, sedangkan Rodri 1311 dan Thiago Silva 1032 umpan sukses.
Mengutip Fbref, Dunk juga menjadi pemain dengan sentuhan terbanyak musim ini dengan 3252 sentuhan. Lebih banyak dari Rodri (3165), TAA (2989), dan Trippier (2840).
Three players have had 3,000 touches in Europe’s top five divisions this season:
◉ Lewis Dunk
◎ Rodri
◎ Kim Min-jaeBrighton’s captain leads the way. 🫡 pic.twitter.com/Nd4OtldwyF
— Squawka (@Squawka) May 15, 2023
Bernd Leno
Tidak sedikit yang mengatakan Bernd Leno nasibnya tidak sementereng ketika meninggalkan Arsenal. Namun, keputusan Leno memilih Fulham sebagai pelabuhan berikutnya menjadi sangat tepat. Di bawah Marco Silva, ia kerap diturunkan. Leno tampil mengesankan di bawah mistar.
Leno memang bukan kiper dengan penyelamatan terbanyak. Ia berada di tempat kedua dengan 133 saves, lebih sedikit dari David Raya (146). Namun, persentase penyelamatan Leno lebih tinggi dari kiper Brentford tersebut, yaitu 77,7%, Raya 77,1%, dan Nick Pope 74,8%.
Leno menjadi bagian integral The Cottagers. Silva sangat menyukainya, karena selain punya penyelamatan yang baik, Leno juga menguasai bola lebih nyaman di kakinya, lebih baik dari kiper Fulham lainnya, Marek Rodak. Leno juga sosok pemimpin di ruang ganti. Ia bisa menularkan semangat dan pengetahuannya ke dalam tim.
🧤 Bernd Leno made 9 saves in Fulham’s win over Chelsea last night; no player has made more in a single Premier League match this season
🥈 Leno now ranks 2nd for overall saves this season in the Premier League (76) behind David Raya (79) pic.twitter.com/EkoZI4TU0y
— WhoScored.com (@WhoScored) January 13, 2023
Dango Ouattara
Namanya memang tidak mentereng. Apalagi bagi penggemar Liga Inggris yang tahunya cuma tim Big Six saja. Dango Ouattara adalah pemain yang telah mengubah Bournemouth menjadi lebih baik sejak datang pada Januari lalu. Ouattara didatangkan dari Lorient, dan ia sama sekali bukan komoditas terpanas.
Akan tetapi, efeknya langsung terasa bagi Bournemouth. Ouattara nyetel dalam permainan Gary O’Neil. Ia adalah sosok sayap eksplosif. Juga disebut-sebut sebagai pemain sayap yang punya kualitas defensif yang sangat baik. Boleh jadi yang terbaik untuk saat ini.
Since making his Premier League debut on the 21st of January, no player has provided more assists in the competition than Bournemouth’s Dango Ouattara (3). 🪄 pic.twitter.com/wQxKwESdTK
— Squawka (@Squawka) March 11, 2023
Menurut Fbref, ia mencatatkan rata-rata tekel 2,37 per laga, intersep 1,03, blok 1,37, dan sapuan 1,64. Sebagai perbandingan, Ouattara bahkan musim ini lebih baik dari pemain Tottenham Hotspur, Richarlison. Pemain Bournemouth itu mencetak tujuh gol dan delapan asis dalam 35 laga, sedangkan Richarlison baru mengemas satu gol dan tiga asis dalam 25 pertandingan.
Serge Aurier
Serge Aurier mungkin tidak pernah menyangka kariernya akan sampai di Nottingham Forest, klub yang baru saja promosi lagi ke Premier League. Nama Aurier sebelumnya sudah mencuat lagi ketika direkrut Forest. Ia menjadi salah satu pemain bintang yang didatangkan Forest musim ini.
Sayangnya, nama Aurier tenggelam, seiring memang timnya yang bukan tim “jagoan” di Liga Inggris. Lagi pula, Aurier punya reputasi buruk ketika bermain di Liga Inggris. Selama membela Tottenham Hotspur, Aurier dikenal sosok bek yang kerap melakukan kesalahan elementer.
https://www.youtube.com/watch?v=icDYcoP5gng
Permainannya tidak konsisten dan sulit dipercaya untuk turun. Ia juga disebut hanya akan menjadi pelapis Neco Williams di Forest. Namun, anggapan itu dijawabnya dengan penampilan mengesankan. Ia yang ditempatkan sebagai bek sayap jadi alternatif serangan Forest. Aurier kerap naik untuk membantu serangan.
Namun, ia juga solid dalam bertahan. Menurut The Athletic, Aurier melakukan setidaknya dua intersep, tiga kali tekel, dan enam sapuan termasuk memblok sepakan lawan. Kemampuannya itu membantu Nottingham Forest menjauh dari zona degradasi.
Serge Aurier and #NFFC have already held talks about extending the defenders contract at Nottingham Forest, reports NCI Sport.
Happy with that, Reds? pic.twitter.com/FbOUUnicFY
— Callum Castel (@callumcasteln) February 24, 2023
Manuel Akanji
Besarnya Manchester City bikin siapa pun yang main di sana akan mendapat sorotan. Namun, beberapa pemain juga ada yang kurang mendapat sorotan, padahal mainnya apik. Salah satunya Manuel Akanji. Ketika semua fokus pada Haaland, John Stones, bahkan Jack Grealish dan Julian Alvarez, Akanji diam-diam menjadi pembelian yang tidak terlalu mahal tapi bagus dalam permainan.
City hanya merogoh kocek 15 juta pounds (Rp278,5 miliar) untuk membeli Akanji. Harga yang relatif tidak mahal itu membuat beban besar tidak ditaruh di pundaknya. Jadi, wajar kalau pemain Switzerland ini kurang mendapat perhatian. Padahal di Liga Inggris ia bermain di 28 laga dengan 23 laga menjadi starter.
Akanji selalu jadi alternatif Pep Guardiola, baik itu dalam formasi tiga maupun empat bek. Satu hal yang membuat Akanji sangat istimewa adalah kemampuannya dalam mengirim umpan. Orang akan mengira bahwa Kevin de Bruyne adalah pemain dengan persentase umpan sukses tertinggi di Liga Inggris.
Padahal justru, menurut Fbref, Manuel Akanji pemain dengan persentase umpan sukses tertinggi musim ini, yaitu 93,1%. Itu lebih banyak dari Victor Lindelof (93%), John Stones (92,9%), dan Ruben Dias (92,7%).Walaupun pemain ini kalau soal bertahan kurang begitu baik.
James Tarkowski
Sebelum berseragam Everton, James Tarkowski juga sudah menjadi pemain underrated di Inggris. Ia tidak cukup dikenal oleh banyak orang. Barangkali karena tim yang dibela Tarkowski bukan tergolong raksasa. Padahal dia dipuji dua orang pundit yang sudah kenamaan, Danny Murphy dan Martin Keown.
Dilansir Daily Star, dua pundit itu mengatakan, James Tarkowski adalah bek tengah Inggris terbaik yang bermain reguler. Musim ini, sampai pekan ke-36, Tarkowski selalu diturunkan di Liga Inggris. Ia menjalin kemitraan yang bagus dengan Conor Coady maupun Yerry Mina.
James Tarkowski made 13 clearances against Man City, the most by an Everton player in a Premier League game this season.
A ball magnet in his own box. 🧲 pic.twitter.com/u5pbgavznp
— Squawka (@Squawka) December 31, 2022
Tarkowski juga menjadi salah satu pemain dengan menit bermain terbanyak di Premier League musim ini, yaitu 3240 menit, menyamai Aaron Ramsdale, Alisson, David Raya, dan Max Kilman. Sebagai bek tengah, ia juga punya atribut yang membuatnya lebih unggul dari bek lainnya. Menurut Fbref, Tarkowski sudah mengemas 97 blok. Lebih banyak dari Max Kilman (69), Mohammed Salisu (56), dan Ruben Neves (55).
Well, itulah tadi deretan pemain underrated di Liga Inggris musim 2022/23. Selain nama-nama yang sudah disebutkan, menurut football lovers adakah lagi pemain underrated di Liga Inggris musim ini?
Sumber: 3AddedMinutes, KhelNow, TheAthletic, ManchesterCityAnalysis, DailyStar, TheAthletic2, HammyEnd, Fbref